MALANGTIMES - Kasus Covid-19 di Kota Malang yang terus mengalami lonjakan nampaknya menjadikan destinasi wisata cukup waspada. Meski begitu, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tetap memberi kelonggaran dengan mengizinkan tempat wisata untuk beroperasi. Namun, memang tak semua area wisata berani membuka.
Seperti destinasi wisata kampung tematik di Kota Malang misalnya. Tak semua destinasi wisata murah meriah itu dibuka untuk umum. Di Kampung Warna-Warni Jodipan, pihak pengelola masih membuka destinasi spot foto aneka warna ini. Hanya saja, dengan lonjakan kasus Covid-19 yang ada sistem pengetatan juga dilakukan.
Baca Juga : Kronologi Korban Arisan Fiktif di Kota Malang, Kerugian Capai Rp 1,4 Miliar
"Iya, kami masih tetap buka," ujar Ketua RW 02, Pembina Kampung Warna-Warni Jodipan Kota Malang, Soni Parin.
Ya, sejak pandemi Covid-19 masuk ke Kota Malang, Kampung Warna-Warni Jodipan mulai kembali berani beroperasional pada September 2020 lalu. Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, pihak pengelola memperketat setiap wisatawan yang akan masuk.
Seperti, dengan selalu memeriksa suhu bagi wisatawan yang akan masuk. Kemudian, mewajibkan siapa saja yang akan berkunjung untuk selalu memakai masker.
Termasuk, membatasi jumlah kuota setiap harinya hanya 50 persen dari hari biasanya sebelum masa pandemi Covid-19.
"Biasanya per hari bisa 300 sampai 400 pengunjung, ini kita batasi separuhnya. Karena untuk kembali normal itu kan pelan-pelan juga. Kita membatasi, jangan sampai ada wabah atau penyakit masuk ke sini," tandasnya.
Sementara itu, di kawasan Kampoeng Heritage Kajoetangan hingga saat ini pihak pengelola belum beroperasional secara resmi. Bahkan, dengan adanya lonjakan kasus ini, kawasan destinasi wisata sejarah tersebut ditutup total bagi wisatawan.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampoeng Heritage Kajoetangan Mila Kurniawati menjelaskan, di kala kasus Covid-19 mengalami penurunan, diakuinya banyak wisatawan yang mulai ingin masuk. Pihaknya kala itu tidak bisa melarang, namun para pengunjung diimbau untuk tidak berkeliling ke area Kampoeng Heritage Kajoetangan.
Namun, semenjak lonjakan kasus Covid-19 khususnya di wilayah Kecamatan Klojen, pihaknya kembali menutup total area wisata. Hal ini dilakukan hingga kondisi benar-benar dinilai kondusif.
Baca Juga : Pembangunan Gedung DPRD Baru Senilai Rp 17 Miliar Berlanjut
"Sejak naiknya Covid-19 di Klojen dan Kota Malang ini, kami pertegas lagi penutupan Kayutangan Heritage. Kami pasang banner di pintu-pintu masuk, melarang wisatawan untuk masuk," ungkapnya.
Lebih jauh, Mila mengatakan, sembari menunggu kondisi kembali kondusif, pihak pengelola saat ini juga mulai melakukan pembenahan. Seiring nantinya menunggu soft launching kawasan Kayutangan Heritage sebagai destinasi wisata sejarah.
"Sembari menunggu kondisi yang kondusif dan persiapan soft opening, kita banyak pembenahan di dalam, baik secara keorganisasian, pun juga menambah dan memperbaiki spot-spot untuk bisa dinikmati wisatawan nantinya," pungkasnya.
Untuk diketahui, Pemkot Malang memang tidak melarang destinasi wisata untuk beroperasional saat ini. Hal ini guna kembali menghidupkan potensi pariwisata dan pertumbuhan ekonomi.
Namun, bagi pengelola wisata yang beroperasional, diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat.