BLITARTIMES-Wabah virus corona (Covid-19) menghantam berbagai industri, termasuk pariwisata. Agar sektor pariwisata saat pandemi ini bangkit kembali dan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat dibutuhkan adaptasi, kolaborasi dan inovasi di bidang promosi wisata.
Sebagai kontribusi nyata dari Tri Darma Perguruan Tinggi sekaligus wujud kepedulian terhadap kondisi masyarakat, Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar melalui Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) bekerjasama dengan Pemerintah Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar menggelar pelatihan jurnalistik. Kegiatan ini diikuti pegiat wisata dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di Desa Minggirsari.
Baca Juga : 4 Jam Diguyur Hujan, 4 Desa di Wonodadi Blitar Terendam Banjir
Pengabdian masyarakat itu menghadirkan narasumber Anita Reta Kusumawijayanti selaku Dosen Ilmu Komunikasi Unisba Blitar. Dalam pelatihan ini Anita berkolaborasi dengan Ervan Wahyudin yang merupakan Senior News Producer Kompas TV. Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Minggirsari itu dibuka oleh Kepala Desa Minggirsari, Eko Hariadi.
“Kami menyambut baik kegiatan ini karena Desa Minggirsari saat ini gencar melakukan promosi wisata konservasi alam dan memanfaatkan potensi alam menjadi destinasi wisata di Kabupaten Blitar. Salah satunya Ngeli Ban, ekowisata dengan menyususri pinggiran Sungai Brantas,” kata Kades Eko Hariadi.
Dalam mempromosikan wisata, Desa Minggirsari menggiatkan para pemuda yang tergabung dalam Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). KIM adalah kelompok yang berisikan anak-anak muda. Mereka berperan penting sebagai pegiat wisata sekaligus ujung tombak dalam menggencarkan informasi dan program-program desa melalui media. Untuk itu, mereka sangat butuh ilmu dan pengalaman dari para akademi dan praktisi di bidang media dalam pengembangan promosi pariwisata .
“Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari itu memberikan bekal teori sekaligus praktik tentang penulisan berita sesuai kaidah jurnalistik dan pembuatan konten-konten video di website Desa Minggirsari ataupun media sosial. Semoga materi yang diberikan ini bisa menambah kemampuan KIM dalam mempromosikan wisata di desa kami,” tukasnya.
Sementara itu dalam paparannya selaku pemateri, Dosen Ilmu Komunikasi Unisba Blitar, Anita Reta, menyampaikan sejumlah materi. Di antaranya terkait bagaimana menulis berita dari berbagai angle, tapi tetap menarik dan mampu mengedukasi masyarakat. Dia pun menekankan keharusan menerapkan teknik penulisan berita yang baik dan benar sesuai dengan kaidah jurnalistik.
Baca Juga : Manusia Silver Asal Kediri Ditemukan Tak Bernyawa di Kampung Dongki Blitar
“Hal ini butuh proses dan latihan sehingga terbentuk pengalaman yang menjadikan menulis itu mudah dan menyenangkan. Pemahaman ini sangat penting ditanamkan pada mereka karena anak-anak muda ini posisinya cukup signifikan di tengah-tengah masyarakat. Nantinya mereka tidak hanya menjalan kan fungsi sebagai pegiat wisata tapi juga sebagai agen informasi yang bersentuhan dengan dinamika informasi di masyarakat,” tegas Reta.
Persoalan lain yang harus dicermati lanjut Reta, di era digital menjadikan semua orang bisa dengan mudah membuat tulisan dan membagikannya di media sosial. Namun disisi lain media sosial juga berdampak negatif, apabila ruang publik itu dipenuhi oleh informasi hoaks, informasi palsu (fake news), informasi keliru (false news).
“Jadi Ibaratnya sebagi jurnalis desa, mereka harus mampu menyampaikan informasi dengan cepat, akurat, menghasilkan konten berkualitas dan memahami makna peristiwa tersebut bagi public,” pungkasnya.