MALANGTIMES - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk pembangunan Jembatan Tlogomas bakal segera direalisasikan. Hal ini mendapat apresiasi dari legislatif, mengingat proyek ini sebagai salah satu upaya untuk mengurai kemacetan di wilayah barat Kota Malang.
Meski begitu, proyek pembangunan fisik yang rencananya bakal dilangsungkan pada Juli 2021 mendatang ini perlu pula adanya tindakan persuasif terhadap warga di sekitar kawasan. Hal itu disampaikan Anggota Komisi C DPRD Kota Malang, Ahmad Fuad Rahman.
Baca Juga : Dugaan Kasus Kekerasan, Legislatif Minta Pemkot Malang Segera Tinjau Ulang Izin Usaha The Nine
Sebab, pada proses pembangunan proyek yang menjadi jalur alternatif dari Jl Raya Tlogomas ke Jl Saxophone atau sebaliknya itu dimungkinkan akan memunculkan kemacetan di wilayah warga sekitarnya.
"Kami berharap dari dinas terkait (DPUPRPKP Kota Malang) juga dengan Dishub Kota Malang bisa mensosialisasikan pembangunan jembatan kepada masyarakat. Karena selama proses pengerjaan akan menimbulkan dampak lalu lintas yang akan menimbulkan kemacetan di sekitar," ujarnya.
Terlebih, di seputar kawasan menurut Fuad cukup memiliki tingkat mobilitas yang tinggi. Sehingga perlu peringatan sejak dini, agar pengguna kendaraan yang biasa menggunakan area bisa mengambil alternatif jalan lainnya saat proses pembangunan berlangsung.
"Karena wilayah Tlogomas jalannya adalah jalan provinsi yang tingkat mobilitasnya tinggi maka perlu early warning lamp untuk mengurangi atau mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan dan lainnya," imbuhnya.
Lebih jauh, terkait dengan proses pengerjaan, pihaknya juga mengharapkan adanya penyerapan dari tenaga kerja di sekitar wilayah. Pun, meminta masyarakat Kota Malang turut mengawasi proses pembangunan agar bisa benar-benar menghasilkan bangunan jembatan yang berkualitas.
Baca Juga : 4 ASN Kota Batu Berebut Kursi DPKP, Wali Kota Dewanti Segera Tentukan Pilihan
"Untuk proses pengerjaan juga kami berharap kontraktor yang melaksanakan bisa menyerap tenaga kerja dari wilayah sekitar minimal 10-30 persen dari jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Termasuk semua pekerja harus di asuransikan, untuk mengurangi risiko-risiko yang terjadi di dalam pelaksanaan pembangunan," tandasnya.
Sebagai informasi, jika sesuai dengan jadwal proses pengumuman penetapan pemenang tender akan dilakukan pada 28 Juni 2021 ini. Proyek ini bernilai kurang lebih Rp 44,8 miliar.
Nantinya, struktur rangka konstruksi jembatan dibuat standar dengan struktur baja. Dengan panjang 100 meter dan lebar 14 meter. Tak hanya itu, pembangunan jembatan penghubung ini rencananya juga bakal dibarengi dengan pelebaran-pelebaran jalan di area sekitar guna menunjang akses Jembatan Tlogomas.