JEMBERTIMES – Meningkatnya kasus suspect Covid-19 di Kabupaten Jember dalam satu minggu terakhir, membuat Dinas Pendidikan Kabupaten Jember mengkaji ulang pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk tahun ajaran baru 2021/2022.
Hal ini disampaikan Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember Bambang Hariono usai mengikuti sidang paripurna penyampaian nota pengantar Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan (LPP) APBD 2021 di di Gedung DPRD Jember, Selasa (22/6/2021) malam.
Baca Juga : Bupati Tuban Tidak Hadir di Paripurna, 10 Ranperda Tertunda
“Memang ada beberapa sekolah SD dan SMP yang sudah menggelar simulasi PTM, dan kami akan mengevaluasi dan mengkaji ulang terkait ini. Terutama terhadap sekolah yang sarana pencegahan Covid-19 masih kurang memadai dan akan koordinasi dengan seluruh kepala sekolah,” ujar Bambang.
Bambang menambahkan, meningkatnya kasus suspect Covid-19 di Jember juga menjadi pertimbangan tersendiri untuk pelaksanaan PTM. Dikhawatirkan jika PTM tetap dilanjutkan akan muncul klaster baru penyebaran virus di sekolah.
“Memang kami sudah menyusun regulasi terkait PTM, namun semua harus mendapat izin dari bupati. Memang dulu sempat ingin segera memberlakukan PTM, namun ketika melihat kondisi terkini, sepertinya harus menahan dulu keinginan untuk menggelar PTM,” bebernya.
Sejauh ini vaksin terhadap tenaga pendidik di Kabupaten Jember sudah mencapai 90 persen dari 9 ribu guru yang ada, dan pihak Dispendik juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan agar segera menuntaskan vaksin terhadap guru.
Baca Juga : Kisah Wabup Tuban Riyadi: Dilantik di Rumah Dinas
“Untuk vaksin terhadap guru, saat ini sudah mencapai 90 persen, seperti contoh di SMPN Kencong. Dari 56 guru tinggal 2 yang belum divaksin, karena hamil dan tensi darah yang rendah. Ini hampir di seluruh sekolah yang ada di Jember seperti ini,” jelasnya.
Sedangkan berdasarkan peta sebaran Covid-19 di Kabupaten Jember per 22 Juni 2021 ada penambahan kasus sebanyak 24 orang. Sehingga total saat ini yang terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Jember mencapai 7.223 orang. Untuk pasien sembuh 6.624 orang dan meninggal dunia mencapai 494 orang.