MALANGTIMES - Masih ingat Sugianto alias Sugi? Warga Dusun Boro, Desa Sidodadi, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang yang menderita kanker kini telah dibawa ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Lawang untuk mendapatkan perawatan intensif.
Program Ngedum Ojir dari JatimTIMES Network nampaknya dipantau oleh Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto. Pasalnya, setelah tahu pemberitaan tentang santunan bantuan yang diberikan kepada Sugi, mantan Ketua DPRD Kabupaten Malang itu langsung terjun ke lapangan melalui pihak Kecamatan Lawang.
Baca Juga : 20 Lembaga Keagamaan dan Kemasyarakatan Terima Bantuan Hibah Pemkot Kediri
“Iya sudah (dibawa ke rumah sakit, red), ini adalah satu dari beberapa informasi yang sudah tersampaikan oleh JatimTIMES, terimakasih,” ucap Didik, Selasa (22/6/2021).
Dari informasi yang diketahui Didik dari pihak kecamatan, Sugi sebelumnya telah berobat. Namun nampaknya karena khawatir ada biaya yang lebih besar membuat keluarga memutuskan untuk berobat jalan atau pasien tetap berada di rumah.
“Yang sebelumnya mereka ini kan sudah melalui BPJS, melalui KIS, itu sudah terawat. Tetapi karena faktor lain dan sesuatu terkadang warga masyarakat itu ada sebuah kekhawatiran. Alhamdulillah dengan dorongan support dalam bentuk edukasi oleh bapak-bapak tingkat kecamatan, Dinas Kesehatan, pak kades, dirayu pasien dan keluarganya alhamdulillah bisa dibawa (ke rumah sakit),” ungkapnya.
Didik pun yakin bahwa Sugi akan segera mendapatkan perawatan. Namun tentunya jika nanti di rumah sakit daerah tidak mampu mengatasi maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui rumah sakit daerah akan memberikan rujukan kepada rumah sakit provinsi.
“Kalau di sana (rumah sakit provinsi, red) itu kan jelas. Yang peralatannya dan dokternya tingkat spesialis kecanggihannya lebih mumpuni,” kata Didik.
Baca Juga : Mustika Rasa Bung Karno: Inspirasi Ganjar Pranowo dalam Diplomasi Politik
Sebelumnya diberitakan bahwa Sugi menderita kanker selama 2 tahun lebih. Ia dirawat oleh orang tuanya di rumahnya sendiri. Namun yang menyentuh hati, bapaknya hanya bekerja sebagai tukang bangunan yang hanya mendapat upah Rp 200 ribu per minggu, sehingga bisa dikatakan sebagai orang tidak mampu.
Setidaknya, program Ngedum Ojir dari JatimTIMES membuat masyarakat di Kabupaten Malang juga merasakan sentuhan langsung dari Pemkab Malang, terutama bagi warga yang tidak mampu.