MALANGTIMES - Penanganan kasus Covid-19 di Kota Malang terus diperkuat. Hal ini seiring dengan kenaikan kasus terkonfirmasi positif di setiap wilayah.
Belakangan ini, klaster perkampungan menjadi salah satu yang memicu jumlah tamabahan kasus positif Covid-19 setiap harinya mengalami lonjakan. Hingga kemarin (Senin, 21/7/2021) tercatat total mencapai 6.906.
Baca Juga : Pemkot Batu Lunasi Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan Sebesar Rp 11 Miliar
Upaya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di setiap wilayah di Kota Malang diperkuat. Hal itu disampaikan Wali Kota Malang Sutiaji usai menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan perangkat daerah, camat dan lurah di Kota Malang, di Mini Block Office, Selasa (22/6/2021).
"Penguatan PPKM Mikro ini kan memang sudah lama. Dan berhasil landai, namun dengan klaster baru, varian baru, kasus yang fluktuasi ini maka perlu ada penguatan lagi," ujarnya.
Termasuk, penguatan untuk terus memberikan pemahaman kepada masyarakat di setiap wilayah agar selalu disiplin protokol kesehatan pencegahan Covid-19. "Dari segi mana, itu penguatan pemahaman masyarakat.
Bahwa Covid ini belum berlalu, dan harus selalu waspada," imbuhnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kasus klaster perkampungan ini telah terjadi di beberapa wilayah di Kota Malang. Kini, sudah tercatat ada 5 klaster perkampungan kasus Covid-19.
Di antaranya, kawasan Perumahan Permata Hijau dan Bukit Hijau, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Kemudian juga klaster perkampungan yang muncul di wilayah Lowokdoro Gang IV, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Lalu, Jl Tretes Selatan, RW 05, Kelurahan Rampal Celaket, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, serta di Jl Jaksa Agung Suprapto Gang 3, RW 1 Kelurahan Rampal Celaket, Kota Malang. Dan, terbaru, di wilayah Jl Bandulan Gang 1 F, RT 5 RW 4, Kecamatan Sukun Kota Malang.
Baca Juga : Polsek Proppo Pamekasan Intens Monitoring Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19
Sutiaji menjelaskan, selain penguatan penyadaran disiplin protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat, pihaknya nantinya juga akan memperbanyak testing di setiap wilayah.
"Tidak menutup kemungkinan nanti kami akan lakukan testing secara acak di RT RT, kita lakukan perbanyak testing. Ini untuk menguatkan bahwa Covid-19 ini masih ada, sambil kita percepat vaksin," jelasnya.
Proses ini juga bagian dari upaya menekan lonjakan kasus Covid-19 saat ini. Bahkan, tiap kelurahan nantinya diminta untuk melakukan pendataan, berapa banyak warga yang sudah menjalai vaksinasi.
"Saya juga minta data per kelurahan, yang sudah divaksin berapa. Sehingga ke depan akan percepatan untum vaksin yang di masyarakat," tandasnya.