BLITARTIMES - Sama seperti tahun lalu, Soekarno Festival pada tahun ini kembali digelar secara virtual karena Negara masih dalam situasi pandemi. Soekarno Festival kali ini mengangkat tema Mustika Rasa ‘Rasa Sebagai Diplomasi Media Soekarno’.
Soekarno Festival dengan tema Mustika Rasa di episode kedua tahun ini yang digelar pada 17 Juni 2021 menghadirkan sejumlah narasumber. Di antaranya Agus Trihartanto,Ph.D (Ahli gastrodiplosi di Indonesia), Dr. Ir Iwan Taruna, M, eng.IPM (Rektor Universitas Jember). Meski digelar secara virtual melalui Zoom dan You Tube, kegistan ini menuai sukses. Peserta yang hadir sangat antusias mengikuti jalanya webinar.
Baca Juga : Dahsyatnya Manfaat Mandi Bareng Suami Istri Menurut Ajaran Islam
“Bung Karno Presiden Pertama RI mencatat resep kuliner Nusantara dalam buku berjudul Mustika Rasa. Bukan hanya berbicara resep masakan tetapi Soekarno memberikan pesan tersirat dalam buku ini yaitu masakan indonesia sebagai media Soekarno untuk membangun diplomasi politik kepada tamu negara dan lawan politiknya,” kata Koordinator Soekarno Festival, Upi Suprianto.
Dalam paparanya, Agus Trihartanto,Ph.D yang merupakan ahli gastrodiplosi di Indonesia dan juga pencetus utama pusat study gastrodiplomasi dari Universitas Jember, menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan sekali jamuan utama seperti di Korea, Jepang, Thailand untuk memperkalkan kuliner nusantara saat jamuan Negara. Menurutnya, Bung Karno sangat faham dengan politik perut ini lobbying-lobbying khusus. Hal ini biasanya dilakukan Bung Karno saat jamuan makan bersama tamu negara, termasuk ketika Konferensi asia afrika.
“Menurut Roeslan Abdulgani, saat makan adalah saat yang menggembirakan karena di saat makan menyampaikan pembicaraan dengan rilek dan gembira. Soekarno sudah menyadari arti penting diplomasi di meja makan sejak ibukota masih di yogyakarta sampai kembali ke Yogyakarta. Soekarno selalu ikut campur dalam urusan tamu-tamu negara di istana, sampai ke hidangan-hidangan yang disuguhkan,” terang Agus.
Narasumber lainnya, Dr. Ir Iwan Taruna, M, eng.IPM (rektor Universitas Jember) menegaskan masyarakat Indonesia harus mengenalkan kuliner-kulinernya kepada masyarakat Internasional. Upaya yang dilakukan bisa melalui diaspora-diaspora yang ada di luar negeri. Upaya lain bisa dilakukan dengan branding budaya.
Baca Juga : Korban Kekerasan Seksual SMA SPI Kota Batu Buat Pengakuan, Minta Kapolri Beri Atensi
“Sangat penting untuk mengenalkan kuliner Indonesia. Mungkin lewat diaspora-diaspora kita di luar negeri atau dengan menggunakan branding budaya. Saya berharap dengan adanya Soekarno Festival 2 dapat menjadi wawasan bersama tentang pemikiran Sokarno yang sangat visioner Ini. Karena hanya Soekarno yang memikirkan makanan sebagai media diplomasi Negara,” tegasnya.
Lebih dalam saat menutup jalanya acara, Upi Suprianto mengucapkan terima kasih atas hadirnya narasumber-narasumber hebat di Soekarno Festival. Dirinya berharap Soekarno Festival bisa menjadi literasi digital tentang pemikiran Soekarno yang saat luhur ini untuk membangun indonesia lebih baik ke depannya. “Semoga kegiatan ini menjadi pendorong untuk membangun Indonesia lebih baik lagi,” pungkas Upi.