TULUNGAGUNGTIMES - Barang antik selalu punya kisah misteri yang melatarbelakanginya. Tak terkecuali, Pring (Bambu) pethuk, barang antik yang kini diburu banyak orang karena terkenal berharga mahal hingga mencapai nilai milyaran rupiah.
Bambu atau pring pethuk ini sulit sekali didapatkan. Ciri umum yang mudah dilihat pada ujung tunas atau dahannnya saling bertemu. "Kebanyakan palsu, jadi banyak sekali yang tertipu," kata Jaelani (52) pria di Tulungagung yang mengatakan dirinya pemain barang antik.
Baca Juga : Peras Korban Dengan Ancaman, Oknum LSM di Tulungagung ini Ditangkap Polisi!
Lalu kenapa bambu pethuk ini banyak dipercaya orang menyimpan tuah untuk pengobatan penyakit, merujukkan orang yang cerai, penglarisan, kelanggengan jabatan dan kekuasaan juga, Jaelani mengisahkan dari yang ia ketahui.
"Banyak orang percaya, misalkan jika punya perusahaan dengan banyak karyawan itu akan tenteram dan tidak demo jika punya bambu pethuk ini. Itu sering saya dengar dari sesama pemain barang unik yang dapat pesanan dari bos besar," ungkap Jaelani.
Tak cukup menceritakan siapa peminat bambu pethuk, Jaelani bahkan mengatakan bahwa saat bertemu seorang dukun (paranormal) di Banten menceritakan jika bambu petuk ini konon ditemukan pertama oleh Raden Said alias Sunan Kalijaga, salah satu jajaran Wali Songo. "Katanya itu tongkatnya Sunan Kalijaga saat dikenal punya kesaktian," paparnya.
Semua pemburu pring pethuk punya alasan dan keyakinan yang berbeda. Namun, Jaelani mengungkapkan jika barang antik ini sering jadi alat melakukan aksi penipuan.
"Harus hati-hati, yang asli saya belum pernah menemukan. Hanya ceritanya, hanya katanya tapi setelah jauh-jauh datang hasilnya juga pring yang dilem agar mirip pethuk," imbuh pria berjenggot ini.
Modus yang paling sering menurut Jaelani, pemilik bambu sengaja memberikan ke orang dengan pura-pura titip atau memberikan pring yang disebut jimat itu.
Baca Juga : Resmi Jabat Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto Tekankan Perlindungan dan Layanan Masyarakat
"Berapa bulan berikutnya, ada orang yang beda datang pura-pura minta informasi di mana ada bambu pethuk, tapi orang ini tidak membeli," jelasnya.
Ujungnya, setelah ramai ada orang memburu pring pethuk ini pemilik pertama meminta agar dibeli sendiri dengan mahar yang cukup mahal kepada orang yang dititipi.
"Karena sudah merasa memiliki, orang ini bebas menjual dan bermimpi akan laku dengan harga tinggi. Namun, alih-alih ada yang beli barang yang disimpan itu selain palsu juga dia sudah bayar pada pemain pertama tadi," tutupnya.