MALANGTIMES - Salah satu Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang saat ini telah bekerja di Hongkong sejak Mei 2019, menceritakan pengalamannya selama mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja-Luar Negeri (BLK-LN) Central Karya Semesta PT Citra Karya Sejati (CKS), Jalan Rajasa, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Sebut saja dia sebagai Mawar (bukan nama sebenarnya) yang menceritakan pengalamannya setelah memantau pemberitaan temuan dari BP2MI (Badan Perlindungan Pegawai Migran Indonesia) dan PT CKS yang saling bertentangan.
Baca Juga : Berkuasa atas Jin, Hewan, dan Manusia, Nabi Sulaiman Harus Hidup Sengsara karena Cincin
Mawar mengatakan bahwa setiap calon PMI yang masuk ke BLK-LN Central Karya Semesta PT CKS akan sulit bebas keluar masuk tempat pelatihan. Karena memang kebijakan di tempat pelatihan tersebut sangat ketat.
"Kalau sudah masuk situ enggak bisa keluar lagi mas, kecuali kita ada urusan, misalnya cek kesehatan. Apalagi saya kan bukan orang Jawa ya, jadi enggak bisa izin pulang. Karena mereka takut kabur. Jadi selama kita di dalam itu benar-benar enggak bisa keluar lagi," ungkapnya.
Selain itu, dirinya juga menjelaskan rangkaian kegiatan pelatihan yang Mawar lakukan dimulai sekitar pukul 04.00 WIB. Mulai dari bangun dari tidur, dilanjutkan senam pagi yang sifatnya wajib.
"Habis senam kita langsung piket, jadi kan ada jadwal piketnya gitu. Kalau sudah piket, kita mandi sarapan, terus sekitar jam 07.00 WIB itu handphone sudah harus dikumpulkan," ujarnya.
"Setiap ada anak yang habis kabur kita didudukkan di ruang belajar itu cuma diam aja terus handphone kita disita semua," imbuhnya.
Setelah semua handphone telah terkumpul pada pukul 07.00 WIB lalu dilanjutkan sarapan dan sekitar pukul 08.00 WIB para calon PMI mulai menjalani pembelajaran sekolah hingga pukul 16.00 WIB.
"Habis itu kita piket lagi. Habis piket lagi kita mandi, beres-beres sekitar jam 18.00 WIB itu hpnya dibagikan terus kita malam itu belajar lagi. Oh iya ada briefing sebelum masuk kelas, itu dua kali sehari pagi sama malam," terangnya.
Jadi pada malam hari itu, seluruh calon PMI di absen oleh pihak pengelola dari BLK-LN Central Karya Semesta PT CKS, untuk memantau keberadaan para calon PMI.
"Misalnya enggak ada namanya itu dicari, orangnya kemana. Saat saya disana itu ada kejadian dua kali yang kabur," katanya.
Kemudian Mawar pun menceritakan terkait dua kali peristiwa kaburnya calon PMI di BLK-LN Central Karya Semesta PT CKS. Sepengetahuannya, peristiwa pertama terdapat tiga orang calon PMI yang kabur.
"Mereka kabur manjat gerbang satpam depan, terus berhasil kabur sih. Cuma dengar-dengar katanya ketangkap tapi aku enggak pernah melihat orangnya di BLK lagi, katanya ketangkap. Yang lainnya enggak ketangkap," jelasnya.
Baca Juga : Sejumlah Sidak Cak Thoriq Jadi Content Acara Mata Najwa Trans7
Lalu terkait peristiwa yang kedua, terdapat dua sampai tiga orang calon PMI yang kabur dari BLK-LN Central Karya Semesta PT CKS dan saat kabur ditolong oleh warga di sekitar tempat pelatihan.
"Berhubung dibelakang tempat kita tinggal itu kontrakan semua, jadi orang situ enggak ada yang berani nolongin. Jadi dibawa lagi ke BLK, sampai akhirnya dibawa ke BLK ya sudah di dalam situ," tuturnya.
Lebih lanjut, jika terdapat kunjungan maupun inspeksi mendadak (sidak) dari pihak luar, dapur yang dipergunakan untuk makan calon PMI akan ditutup dan dibersihkan. "Yang ditunjukan itu dapur untuk masak para guru. Jadi mereka tahunya itu dapur untuk masak-masak kasih makan ke kita gitu loh," katanya.
Lalu untuk sprei yang terpasang di kasur itu kata Mawar hanya dipasang pada waktu sidak. "Sprei dipasang, sarung bantal dipasang. Kalau enggak, ya tidur itu enggak beralaskan sprei, engggak beralaskan sarung bantal," imbuhnya.
Untuk makan pun para calon PMI mendapatkan makan tiga kali sehari yang makannya juga seadanya. "Tempe sayur sawi. Kalau daging itu seminggu sekali itu aja kecil banget," katanya.
Sementara itu, terkait pembayaran upah atau gaji. Para PMI yang sudah ditempatkan di negara tujuan telah menandatangani perjanjian terkait pemotongan gaji.
"Perjanjiannya itu kan potong gaji. Tapi mau enggak mau kita disitu kan juga bayar. Kita itu potongan enggak tanggung-tanggung. Aku di Hongkong saja potongan sebulan 2.600 an dolar gitu selama enam bulan. Coba kalau dirupiahkan berapa itu," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, ada sekitar lima calon PMI yang dilaporkan melarikan diri dari Balai Latihan Kerja-Luar Negeri (BLK-LN) Central Karya Semesta PT Citra Karya Sejati (CKS). Tiga diantaranya kini tengah menjalani perawatan oleh pihak rumah sakit.
Sementara itu, hingga turunnya berita ini, tim redaksi MalangTIMES masih berusaha meminta konfirmasi kepada pihak BLK-LN PT CKS.