BATUTIMES - Proses penyelidikan dilaporkannya JEP atas kasus dugaan kekerasan seksual, fisik, dan eksploitasi ekonomi di SMA Selamat Pagi (SPI) Kota Batu terus bergulir. Kali ini gelar perkara ke dua bakal dilakukan oleh Polda Jatim pada pekan ini.
“Pada Minggu ini akan digelar perkara ke dua dilakukan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko sembari menyebut jika saat ini penyidik tengah berkoordinasi dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) terkait kasus tersebut.
Baca Juga : Saat Jaksa Sebut Status Habib Rizieq Sebagai Imam Besar Hanya Isapan Jempol Belaka
Ia menambahkan, jika saat ini Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim tengah menggali informasi terhadap 14 orang saksi. Setelah gelar perkara ke dua selesai, rencananya baru terlapor JEP bakal dipanggil ke Polda Jatim.
Sementara saat ini Polda Jatim masih terfokus pada penyelidikan dan melengkapi barang bukti. “Terlapor akan dipanggil setelah proses gelar perkara ke dua. Karena saat ini masih fokus pada melengkapi pemeriksaan,” ujarnya.
Sedangkan dengan dibukanya posko pengaduan terkait kasus ini, masih terus ada penambahan. “Untuk hotline yang masuk banyak, tetapi yang mengarah pada perkara kasus dugaan kekerasan seksual, fisik, dan eksploitasi ekonomi belum ada,” tambahnya.
Terpisah, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto meminta Polda Jatim mengumumkan hasil pada kasus dugaan kekerasan seksual, fisik, dan eksploitasi ekonomi di SMA SPI Kota Batu.
“Yang paling penting oknum silahkan segera diproses. Kami juga memohon kepada Polda Jatim segera mengumumkan hasil yang terjadi,” ungkap Kak Seto saat berada di Balai Kota Among Tani.
Baca Juga : Nasib Jabatan 4 Kades Pemuja Sabu di Jember, Akankah Tamat?
Ia menambahkan, jika dugaan kekerasan seksual, kekerasan fisik, dan eksploitasi ekonomi agar segera dipidana. Kak Seto pun juga meminta kepada pihak Polda Jatim jika mengumumkan hasil pemeriksaan dengan jujur, bersih, dan adil.
“Mohon betul-betul segera diumumkan hasil pemersiksaan tentu yang jujur, bersih, adil, dan selalu mengedepankan kepentingan yang terbain untuk anak-anak Indonesia,” tambahnya.