MADIUNTIMES - Desa Bandungan, merupakan desa yang ada di ujung timur Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Potret Desa terpencil yang ada di Kabupaten Madiun dengan kerukunan umat beragamanya patut diacungi jempol.
Pasalnya, warga masyarakat di desa ini hidup rukun. Jumlah penduduk musim mencapai 75 persen sedangkan umat Kristen 25 persen. Di Desa Bandungan juga berdiri Gereja St. Vincentius A Paulo sejak tahun 1983 silam. Meski beda agama warga masyarakat di Desa tersebut hidup saling berdampingan, saling menghormati serta saling tolong menolong.
Baca Juga : Tak Lolos SBMPTN, Peluang Besar Unisma ini Patut Dicoba Calon Mahasiswa yang Kurang Beruntung
Seperti yang diungkapkan Kepala Desa Bandungan Hudi Utomo, saat momen perayaan hari Raya Idul Fitri warga Masyrakatnya yang non-Muslim ikut menjaga masjid maupun Musala yang digunakan umat Islam saat beribadah.
"Saat idul fitri warga non muslim ikut menjaga masjid, sebaliknya jika Natal teman-teman Banser ikut menjaga Gereja," ungkapnya kepada jurnalis JatimTIMES di kantornya. (Senin 14/6/2021).
Hudi juga menambahkan, selama ini tidak pernah terjadi perselisian di antara mereka, justru saling mendukung jika ada kegiatan keagamaan.
Selain itu, Meski Desa terpencil, Hudi mengungkapkan karena kekompakannya tersebut Desa yang iya Nahkodai sekarang ini pernah mendapatkan Juara II tingkat Kabupaten saat penilaian penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) yang dilakukan di lingkup pasar Tradisional.
Baca Juga : Wali Kota Santoso Optimis Kota Blitar Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya
"Kita dapat juara II tingkat Kabupaten terkait Protokol Kesehatan di lingkup Pasar," ungkapnya sambil menunjukan piagam yang iya tempel di dinding Kantornya.
Ke depan Hudi juga punya gagasan akan menjadikan Desa di ujung timur Kabupaten Madiun tersebut menjadi Desa Wisata. "Ini sedang kami planning untuk pembangunan Desa Wisata dengan potensi alam yang sudah tersedia," tutupnya.