INDONESIATIMES- Musikus Erdian Aji Prihartanto atau yang lebih dikenal dengan Anji Manji kembali menjadi sorotan publik. Bagaimana tidak, Anji ditangkap polisi karena kasus narkoba.
Suami Wina Natalia ini ditangkap pada Jumat (11/6/2021) di studionya di kawasan Cibubur, Jakarta Timur. "Kami menangkap musisi terkenal, Inisialnya EAN atau AN, pada Jumat tanggal 11 Juni yang lalu sekitar pukul 19.30," ujar Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Ady Wibowo.
Baca Juga : Kasus 4 Kades Pengguna Sabu Dilimpahkan ke Polres Jember
Anji ditangkap dengan barang bukti berupa narkotika golongan satu, yakni ganja. Dua ponsel pintarnya juga disita. Saat ini Anji masih dalam tahap pemeriksaan lebih lanjut.
Diketahui, sebelum ditangkap karena kasus narkoba, Anji sempat menuliskan sebuah cuitan terkait narkoba yang berbunyi: "Gue lebih baik orang make narkoba sendiri, ngerugiin diri sendiri. Dibanding yang melakukan sesuatu, yang mengakibatkan orang terbunuh," tulis Anji dalam cuitan lawasnya.
Di sisi lain, sebelum terlibat dalam kasus ini, terdapat sejumlah kontroversi yang melibatkan musikus 42 tahun ini. Apa saja?
1. Wawancara Obat Covid-19 yang Dilaporkan ke Polisi
Pertengahan 2020 lalu, Anji sempat mewawancarai Hadi Pranoto, sosok yang mengaku sebagai profesor mikrobiologi dan mengklaim sebagai 'penemu' antibodi covid-19. Video wawancara itu diunggah Anji di channel YouTube pribadinya.
Dalam wawancara tersebut, Hadi mengaku telah menemukan obat covid-19. Video wawancara itu pun lantas viral di berbagai platform media sosial. Hadi bahkan menyebut penemuannya itu bukan untuk bisnis, namun sekadar demi kemanusiaan.
"Oh bukan sama sekali. Jadi saya tidak punya ambisi untuk mendapatkan uang triliunan atau berapapun nilainya. Tapi ini dalam emergency kemanusiaan yang merupakan panggilan kami sebagai tim ahli untuk riset antibodi covid-19," ungkap Hadi Pranoto, saat diwawacarai Anji.
Apa yang disampaikan Hadi Pranoto soal temuan obat covid ini dianggap hoax. Bahkan, Hadi dilaporkan ke polisi.
2. Sebut Covid-19 Tak Mengerikan
Anji juga pernah menyebut virus covid-19 tidak mengerikan seperti yang diberitakan media massa. Foto mengenai jenazah covid-19 menurut Anji seakan penuh tanda tanya.
"Saya percaya covid-19 itu nyata, tapi tidak semengerikan apa yang diberitakan media. Memang saat ini, hal itu yang saya rasakan. Bahaya media," ungkapnya di keterangan foto dalam akun Instagram-nya.
Baca Juga : Statusnya di FB Timbulkan Keresahan, Warga Kalisat Dibawa ke Polres Jember
"Saya sering mengajak orang untuk olahraga dan menjauhkan ketakutan agak imunitas meningkat. Itu yang saya percaya sebagai obat," lanjut Anji.
3. Singkat Covid-19 Jadi CVD
Kontroversi Anji berlanjut karena dia menyingkat kata covid-19 menjadi CVD.
"Saya percaya cvd itu ada. Tapi saya tidak percaya bahwa cvd semengerikan itu," kata Anji unggahan Instagram-nya pada Sabtu (18/7/2020) yang sudah dihapus.
Padahal singkatan CVD ialah cardiovascular disease alias penyakit kardiovaskular. Sementara covid-19 adalah akronim dari coronavirus disease 2019.
Penggunaan yang ditukar-tukar itu lantas disoroti oleh salah satu dokter. Menurut dokter jantung dr Vito A. Damay, SpJP(K), MKes, FIHA, FICA, FAsCC dari Siloam Hospital Lippo Village, singkatan yang ditulis Anji itu akan membuat publik bingung.