MALANGTIMES - Sumberdaya manusia di Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) kembali mencatatkan prestasi. Tim dari Unikama mendapatkan dana hibah dari Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) usai proposal "Program Bantuan Dana Inovasi Pembelajaran dan Teknologi Bantu (teknologi asistif) Untuk Mahasiswa Berkebutuhan Khusus di Perguruan Tinggi" lolos seleksi mendapatkan dana hibah.
Arief Rahman Hakim MPd, penulis proposal yang juga merupakan Dosen PGSD serta menjabat sebagai Kepala Pusat Publikasi dan Penerbitan Unikama (P3U) menjelaskan, dalam penerapannya, menggunakan model pembelajaran inovatif. Model pembelajaran inovatif adalah rancangan atau desain pembelajaran yang memberi peluang mahasiswa berkebutuhan khusus untuk mengkonstruksi pengetahuannya dan berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran.
Baca Juga : Benarkah KPK Dilemahkan?
Rancangan atau desain pembelajaran tersebut mampu menunjukan kebaruan dalam rangka untuk menghasilkan solusi dan gagasan di luar bingkai konservatif atau konvensional.
"Teknologi Bantu (teknologi asistif) ini adalah payung besar terminologi yang menyangkut segala alat yang bersifat membantu, adaptif, dan rehabilitatif digunakan oleh individu berkebutuhan khusus," jelasnya, (7/6/2021)
Dengan model pembelajaran tersebut, tentunya akan semakin memfasilitasi para mahasiswa berkebutuhan khusus untuk lebih mudah dalam proses pembelajaran. Hal ini selaras dengan upaya mendukung implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di lingkungan Unikama.
Bukan hanya itu saja, Program Hibah Bantuan Dana Inovasi Pembelajaran dan Teknologi Bantu (teknologi asistif) Untuk Mahasiswa Berkebutuhan Khusus di Perguruan Tinggi ini juga sebagai wujud perluasan dalam akses pendidikan dan pembelajaran terutama kepada mahasiswa berkebutuhan khusus guna mencapai Indikator Kinerja Utama (IKU) Unikama dan Prodi PGSD yang telah ditetapkan.
"Termasuk juga mengembangkan e-modul Fisika IPBA di SD untuk diimplementasikan pada mahasiswa/siswa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)," paparnya.
Ditambahkannya, meskipun di Unikama selama ini belum terdapat mahasiswa berkebutuhan khusus, akan tetapi persiapan perangkat pembelajaran ini bukan lantas menjadi hal yang mubazir. Perangkat pembelajaran ini akan diuji cobakan pada mahasiswa PGSD berkebutuhan khusus di universitas lain yang memang terdapat mahasiswa berkebutuhan khusus.
Baca Juga : RSUD Waru Alokasikan DBHCT untuk Obat-Obatan Hingga Service Alkes
"Lembaga kami siap menerima mahasiswa berkebutuhan khusus, karena perangkat sudah kami siapkan, khususnya di prodi PGSD," bebernya.
Sementara itu, dalam proses pengajuan proposal, pihaknya mengikuti panduan yang sudah ditentukan oleh pihak Dikti. Akan tetapi, dalam proses penyusunan proposal tersebut, tak lepas dari kerjasama dengan beberapa pihak, seperti misalnya dosen maupun para pakar.
"Dalam pengajuan proposal selain diskusi dengan tim, kami juga meminta saran dan masukan atas proposal kepada ahli dan dosen yang memiliki pengalaman dalam bidang tersebut," pungkasnya.