INDONESIATIMES - Setelah tertunda tayang akibat pandemi covid-19, pasangan Ed dan Lorraine Warren kembali dalam petualangan penuh horor dan ketegangan dalam The Conjuring: The Devil Made Me Do It. Film ini sudah bisa disaksikan di bioskop Indonesia sejak 2 Juni 2021 kemarin.
Seperti apa sinopsisnya? Kisah berawal pada 1981. Kala itu, pasangan Ed (Patrick Wilson) dan Lorraine Warren (Vera Farmiga) diminta untuk mendampingi prosesi eksorsis terhadap seorang anak kecil bernama David Glatzel (Julian Hilliard). David pun diketahui mengalami serangkaian tanda diincar makhluk gaib setelah ia dan keluarganya pindah ke rumah baru.
Baca Juga : Tak Banyak Yang Tahu, 3 Juni Hari Pasar Modal Indonesia, Berikut Sejarahnya
Bahkan makhluk jahat itu mengincar David dan membuatnya melakukan penyerangan kepada orang tuanya. Saat prosesi eksorsis telah disetujui oleh Vatikan dan seorang pastur diminta melakukan pengusiran, setan yang dihadapi oleh pasangan demonolog ini jauh lebih kuat.
Proses eksorsis pun berjalan kacau. Poltergeist kencang melanda hingga keselamatan Ed dan Lorraine pun terancam.
Di tegah kekacauan tersebut, pemuda bernama Arne Johnson (Ruairi O'Connor) yang ikut membantu eksorsis berusaha menyadarkan David. Demi menolong David, Arne lantas menyerahkan dirinya kepada iblis tersebut.
Eksorsis David berakhir begitu saja dan penderitaan Arne dimulai. Arne kemudian harus menjalani hidupnya dengan penuh kesengsaraan.
Ia merasa diintai dan berbagai teror memenuhi pikiran dan dunia nyatanya. Arne bahkan kerap berhalusinasi karena gangguan iblis tersebut.
Sementara, Ed -yang terbaring di rumah sakit akibat serangan jantung kala eksorsis David- mendadak sadarkan diri. Kemudian ia mengatakan kepada Lorraine untuk memperingatkan keluarga Gletzel akan situasi Arne.
Namun peringatan dari Ed itu terlambat. Arne telah membunuh seseorang bernama Bruno Sauls (Ronnie Gene Blevins) dengan sadis di depan kekasihnya sendiri.
Baca Juga : Berikut Cara Buat Google Forms Praktis lewat Laptop atau HP
Arne pun mengaku dirinya membunuh karena kerasukan setan. Kasus Arne ini lantas membuat Ed dan Lorraine terseret dalam cerita baru.
Mereka harus membuktikan klaim Arne di depan pengadilan bahwa pemuda itu nyata kerasukan setan dan membunuh dalam keadaan tidak sadar. Klaim tersebut menjadi yang pertama dalam sejarah hukum Amerika Serikat yang menuntut bukti nyata kerasukan dalam pengadilan.
Bahkan pengacara Arne yang diminta oleh Ed dan Lorraine pun sangsi pemuda itu bisa lolos dari vonis hukuman mati. Namun Ed dan Lorraine tak menyerah.
Mereka terus mencari bukti terkait kerasukan yang dialami Arne. Namun siapa sangka, semakin mereka menelusuri, semakin mereka terseret dalam horor yang lebih gelap dan menjadi pengalaman paling mengerikan sepanjang karier mereka.