BATUTIMES - “Saya bukan hanya kaget tapi juga syok,” kata Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko. Ya Dewanti mengaku kaget hingga syok dilaporkannya JE pemilih SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu atas dugaan kekerasan seksual.
Dewanti juga prihatin akan kabar dugaan kasus yang dilayangkan Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak (PA) Arist Merdeka Sirait ke Polda Jatim, Sabtu (29/5/2021) lalu.
Baca Juga : Sukses di Desa Sidomulyo, Wahid Foundation Kembali Hadirkan Desa Damai Gunungsari
“Saya juga sudah berkomunikasi dengan pak Sirait tembus,” tambahnya, Senin (31/5/2021).
Istri Eddy Rumpoko masih belum mengetahui sejauh mana dugaan kasus kekerasan seksual tersebut. “Saya belum tahu berita sampai sejauh mana kebenarannya,” katanya saat ditemui di Pendapa Kecamatan Bumiaji.
Mengetahui kasus tersebut, Dewanti pun memiliki keinginan untuk bertemu korban dan pihak sekolah. Sayangnya keinginan untuk bertemu korban pun masih belum terwujud.
“Belum boleh ketemu korban. Sedangkan ke pihak SPI masih dalam tugas luar kota kemarin,” tambah Dewanti.
Ia pun berharap pada hari ini (Senin) bisa bertemu dengan pengurus SPI. “Mudah-mudahan hari ini bisa ketemu dan bisa komunikasi sampai sejuah mana kasus ini. Dan kasusnya seperti apa,” jelasnya kepada MalangTIMES.
Baca Juga : Dibanderol Lebih dari Rp 400 Miliar, Rolls-Royce Boat Tail Cuma Ada 3 Unit di Dunia
Dugaan kasus tersebut mencuat setelah Arist bersama tiga korban melaporkan kejadian tersebut ke Polda Jatim. Sebab kejahatan seksual itu telah dilakukan berulang-ulang kali.
Korbannya mencapai 15 orang yang saat itu bersekolah di sana. Kejadian itu diduga berlangsung mulai tahun 2009 sampai tahun 2020 silam. Sedangkan korbannya dari beragam daerah. Yakni Madiun, Blitar, Kutai, Palu, Kudus, dan sebagainya. Pada Senin ini rencananya akan dilakukan visum, dan BAP.