TULUNGAGUNGTIMES - Berbekal foto KTP saat masih ada hubungan asmara, janda dua anak asal Bogor mencari suami siri yang telah menghamilinya di Tulungagung.
KTP yang dipegang janda berinitial EK ini menunjukkan bahwa pria hidung belang yang telah menghamili dirinya itu berinitial NK (40) beralamat di salah satu desa di Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung.
Baca Juga : Diduga Lakukan Kejahatan Seksual Berkali-Kali, Komnas Perlindungan Anak Laporkan Pemilik SPI
"Suami saya yang pertama meninggal dunia, kemudian saya kenal mas NK ini," kata EK, Sabtu (29/05/2021) melalui pesan massanger.
Janda dua anak ini kemudian menggunakan aplikasi Tantan dan kemudian terhubung dengan NK yang semakin hari semakin akrab.
"Ia mengaku telah cerai dengan istrinya," ujarnya.
Keakraban ini rupanya berlanjut, hingga pada tanggal 28 Februari 2021 lalu EK dan NK sepakat menikah secara siri di Bogor.
"Berkeluarga sekitar dua bulan, kemudian begitu saya hamil ia kabur. Sekitar dua minggu ini dia ganti nomor (hp)," ungkapnya.
Karena NK telah berbadan dua, di usia kehamilan enam minggu ia merasa NK harus bertanggung jawab atas nasib anaknya kelak.
"Dia kabur tidak apa-apa, masalahnya saya hamil dari anaknya dia. Untuk datang ke Tulungagung sangat jauh, saya cari dulu di media sosial," paparnya.
Setelah mendapat nomor kontak kepala desa tempat tinggal NK, ia melakukan komunikasi.
Baca Juga : Heboh, Ditemukan Sumur Peninggalan Majapahit di Persawahan Boyolangu
"Jawaban dari Kepala Desa, saya diminta menunggu karena masih mau menghubungi kepala dusun alamat suami saya itu," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa tempat NK tinggal MH (initial) membenarkan jika pria yang dimaksud adalah warganya. "Benar, itu warga kami dan merantau. Baru sebelum puasa itu kabarnya dia pulang kerumah," kata Kades MH.
Proses cerai NK dan istri sahnya diakui Kepala Desa sedang berjalan, namun dirinya tidak tahu apakah sudah inkrah di Pengadilan Agama Tulungagung atau masih proses sidang.
Jika kehamilan yang kini sedang EK alami benar-benar adanya, MH akan meminta warganya yang bernama NK untuk tanggung jawab.
"Itu anaknya orang, jika benar telah berbuat maka akan saya minta tanggung jawab. Ini masih ditelusuri sama Kamituwo (Kasun) untuk dicari dan di klarifikasi dulu," jelasnya.