free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Heboh, Ditemukan Sumur Peninggalan Majapahit di Persawahan Boyolangu

Penulis : Muhamad Muhsin Sururi - Editor : Yunan Helmy

29 - May - 2021, 22:51

Placeholder
Sumur yang ditemukan warga di area persawahan Desa Wajak Lor. (Foto: Dok. Disbudpar Tulungagung)

TULUNGAGUNGTIMES - Kabar heboh terjadi di Desa Wajak Lor, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung. Pasalnya, warga setempat telah menemukan sumur yang diduga bekas peninggalan Kerajaan Majapahit di area persawahan seminggu yang lalu.

Kepala Desa Wajak Lor Aries Febryanto mengatakan, sumur tua itu ditemukan saat seorang warga sedang menggali tanah untuk menanam tanaman obat ditanah milik Sidianto satu minggu yang lalu.

Baca Juga : Truk Tebu Terguling, Sebabkan Arah Lumajang Probolinggo Macet 12 Kilometer

Setelah mendapat laporan, Aries mengaku langsung melaporkan penemuan sumur tua itu kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Tulungagung untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya. "Dari Dinas Pariwisata sampun mriki (sudah kesini," kata Aries melalui WhatsApp. Sabtu (29/05/2021).

Untuk waktu tepat kapan ditemukan sumur tersebut, Aries mengaku tidak mengetahuinya secara pasti, namun diperkirakan sekitar satu mingguan. Dan menurut dia, itu memang benar sumur peninggalan Majapahit yang bernama "Sumur Jobong". "Emang bener sumur Majapahit. Sumur Jobong jenenge," ucapnya.

Untuk melindungi sumur tersebut, pemerintah desa nantinya juga akan melestarikan peninggalan sejarah itu dan membuat tembok di sekitar sumur tersebut.

Terpisah, kepala Disbudpar Tulungagung melalui Kasi Pelestarian Cagar Budaya, Museum, dan Purbakala Winarto membenarkan bahwa sumur yang ditemukan di Desa Wajak Lor itu adalah sumur di masa Kerajaan Majapahit. "Kalau dilihat dari bahan dan bentuknya, benar di masa Majapahit," kata Winarto.

Dijelaskan, sumur itu dinamakan Sumur Jobong, yang bisa diartikan sebagai patirtan dan bisa juga diartikan sebagai tempat hunian zaman dahulu. Untuk spesifik itu hunian raja atau hunian masyarakat biasa, belum bisa dipastikan karena tidak ditemukan bukti-bukti lain selain sumur itu. "Konstruksi yang lain tidak ditemukan, hanya sumur itu," katanya.

Menurut Winarto, berdasarkan informasi yang diterima dari warga sekitar, sumur itu sebenarnya ditemukan sudah lama, tapi tertimbun kembali oleh rerumputan. Karena di area persawahan itu mau dibangun lapangan, maka ada kegiatan pembersihan lahan dan akhirnya sumur itu ditemukan kembali.

Baca Juga : Soal Gedung Juang 45 Banyuwangi, Ketua Komisi 1: Jangan Pernah Lupakan Sejarah

Selaku dinas yang membidangi, dia bersama timnya mendatangi lokasi penemuan sumur tersebut untuk melakukan koordinasi dengan desa agar sumur tersebut dilewati jika proyek pembangunan lapangan dijalankan. "Sudah (datang ke lokasi), kemarin (Jumat 28/05/2021)," ungkapnya.

Setelah ke lokasi penemuan sumur, pihak dinas akan melaporkan dan mengundang tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Timur untuk melakukan kajian lebih mendalam.

Winarto juga tidak bisa memastikan, area yang dilakukan kajian nantinya cuma di titik sumur atau meluas ke area sekitarnya. "Saat ini dinas masih mengirim laporan ke BPCB untuk melakukan kajian," tutupnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Muhamad Muhsin Sururi

Editor

Yunan Helmy