INDONESIATIMES - Konflik panas antara Israel dan Palestina hingga kini masih disorot. Konflik tersebut membuat banyak masyarakat internasional maupun tanah air turut prihatin. Diketahui bahwa konflik kedua negara ini telah terjadi sejak lama.
Di tengah konflik panas ini, muncul video viral yang menyatakan bahwa Israel akan lenyap dari muka Bumi pada 2022 mendatang.
Baca Juga : Tak Banyak Yang Tahu, Ini Larangan Duduk dan Menginjak Kuburan Orang Lain Menurut Rasulullah
Diketahui, ramalan mengenai nasib Israel ini disampaikan pada tahun 2012 silam. Israel telah diramalkan hilang dalam sepuluh tahun ke depan, yang berarti pada 2022 mendatang.
Ramalan tersebut diungkapkan oleh Henry Kissinger, sebagaimana dikutip melalui middleeastmonitor.com. Henry merupakan seorang negarawan senior Amerika Serikat (AS). Dia pernah menjadi menteri luar negeri AS dan meraih Nobel Perdamaian.
Sejak 2012, Henry menjelaskan bahwasanya Israel akan lenyap dalam 10 tahun lagi. Artinya, pada tahun 2022 mendatang, maka Israel diprediksi akan musnah dari muka Bumi ini.
Selain Henry, hal serupa juga diramalkan oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Pada tahun 2015 silam, Khamenei mengatakan bahwa Israel tak akan bisa menyaksikan peristiwa dunia 25 tahun ke depan.
Khamenei dengan lantang menjelaskan semangat perjuangan, heroik, dan jihad yang dinilai tidak akan meninggalkan momen ketenangan bagi Zionis. Hal ini lantas dikaitkan dengan kesepakatan nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).
Baca Juga : Viral Pemberangkatan Bersama Pemakaman Korban Kecelakaan Poncokusumo
Berdasarkan teori tersebut, Israel disebutkan akan berakhir dalam kurun waktu 25 tahun. Sehingga dalam konteks inilah, pernyataan tersebut muncul kehancuran Israel diperkirakan sekitar 19 tahun lagi.
Hal ini turut dilandaskan dari ide-ide yang membahas mengenai kemampuan Israel bertahan hidup daripada apa saja yang diyakini oleh Israel dan para pendukungnya. Melalui artikel di Yedioth Ahronot, Yuval Diskin selaku mantan kepala Shin Bet merasa menyesal bahwa Israel tidak akan bertahan untuk generasi berikutnya.
Ia menjelaskan tentang tren demografis, sosial, dan ekonomi Israel sehingga dianggap telah mengubah esensi negara serta ditakdirkan untuk membahayakan eksistensinya di satu generasi. Tak heran jika ia mengungkap bahwa dalam waktu sekitar 40 tahun, setengah dari warga Israel diprediksi menjadi ultra-ortodoks dan Arab.