MALANGTIMES - Musyawarah Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jawa Timur tahun ini, menjadikannya sebagai titik awal melakukan kajian tentang Jawa Timur. Hal ini dikatakan Nugraha Hadi Kusuma yang merupakan calon Presidium KAHMI.
Dijelaskannya, kajian tersebut tak hanya berasal dari satu wilayah saja, melainkan juga harus dilakukan khususnya di 34 Majelis Daerah (MD) kota dan kabupaten agar menghasilkan pokok-pokok pemikiran luar biasa.
Baca Juga : Inovasi INCAR, Alat Pendeteksi Pelanggaran yang Bisa Akibatkan Pencabutan SIM
"Pokok pemikiran luar biasa yang dimaksud terkait peran ke-Islaman dan ke-Indonesiaan yang menjadi konsentrasi KAHMI Jawa Timur kedepan," paparnya.
Untuk itu, dalam mewujudkan peran yang menjadi konsentrasi KAHMI kedepan, pihaknya mempunyai lima pokok pemikiran yang itu mampu mendorong dalam mewujudkan KAHMI Jawa Timur kedepan.
Pertama, adanya kesenjangan kesejahteraan. Problematika kesejahteraan masih menjadi catatan dibanyak MD KAHMI. Karena itu, KAHMI Jatim perlu mengambil peran utuh terkait upaya memberikan daya dukung kepada pemerintah propinsi dan kabupaten kota.
"Sehingga kapasitas akademis alumni HMI dan kader HMI di setiap tingkatan dapat disinergikan dengan semua stakeholder pemerintah," terangnya.
Kemudian yang kedua, adalah optimalisasi dakwah politik. Makna absurditas politik itu adalah akibat kurangnya efektifnya pemenangan kader HMI dalam kompetisi di internal partai atau pemenangan pada daerah pemilihan yang ada akibat tidak menyatunya garis strategi perjuangan politik dalam koordinasi KAHMI Jatim. Hal itu kemudian terjadi sehingga banyak kader potensial yang tersingkir dan seleksi alamlah yang sering menjadi tumpahan kesalahan.
Selanjutnya yang ketiga adalah Optimalisasi Perkaderan Akademis. Untuk optimalisasi itulah perlunya dilakukan penataan kader di perguruan tinggi, baik perguruan tinggi negeri dan swasta. Selain itu termasuk juga optimalisasi riset dan pendayagunaannya.
Baca Juga : Malam Ini Gerhana Bulan Total Akan Terlihat, BMKG Karangkates Imbau Hal Ini
"Kemudian bantuan biaya pendidikan tinggi bagi putra-putri kader dan distribusi kader ilmuwan di lembaga pemerintah maupun swasta," ungkapnya.
Pada poin keempat, adalah jaringan usaha dan wirausaha. Tak bisa dipungkiri, jika ekonomi merupakan dasar pergerakan. Karena itulah, KAHMI Jatim menjadi harapan bagi percepatan pertumbuhan wirausaha muda dan memperkuat jaringan ekonomi kader dan alumni HMI yang perlu mendapatkan perhatian utuh.
Dan yang terkait, poin kelima, adalah apresiasi terhadap budaya. Didalam KAHMI juga merupakan wadah bertemunya antar budaya. Karena itulah, membutuhkan perpaduan tokoh guna memperkukuh kebudayaan. Lemahnya literasi seni dan kepedulian pada budaya lokal, juga membutuhkan gerak strategis alumni HMI, itulah pekerjaan rumah KAHMI Jatim.
"Dan, saya Nugraha Hadi Kusuma telah berkomitmen bersama untuk mewujudkannya dalam dalam kinerja kolektif Majelis Wilayah (MW) KAHMI Jatim kedepan," pungkasnya.