JEMBERTIMES - Penyekatan mudik lebaran 2021 yang diperpanjang sejak 18 hingga 24 Mei 2021 terus dilakukan oleh personel gabungan yang ada di Pos Pam Lebaran Garahan, Kecamatan Silo, Jember yang berbatasan dengan Banyuwangi. Tepatnya di lereng Gunung Kumitir. Seperti yang terlihat pada Sabtu (22/5/2021) malam, sedikitnya 69 kendaraan menjalani pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas gabungan.
Penyekatan yang dimulai pukul 19.00 WIB hingga selesai dilakukan oleh personel dari TNI/Polri, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dishub Propinsi dan Kabupaten serta relawan dari Palang Merah Indonesia Jember yang membantu memeriksa suhu tubuh setiap pengguna jalan yang melintas dengan peralatan thermogun.
Baca Juga : Ingatkan Ancaman Bahaya Covid-19, Satlantas Polres Malang Ajak Pocong Jadi-jadian ke Jalan Raya
“Tidak hanya roda empat, melainkan juga roda dua yang melewati kawasan gunung Gumitir diperiksa satu persatu sesuai dengan Surat Edaran Gugus Tugas Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang peniadaan mudik pada bulan ramadan dan hari Raya Idul Fitri tahun 1442,” ujar Agus Salim Ashari, Staf UPT P3 LLAJ Jember Dishub Provinsi Jawa Timur yang ditemui usai pelaksanaan penyekatan.
Selain itu juga, sejumlah relawan dari Palang Merah Indonesia Kabupaten Jember turut membantu melakukan pemeriksaan suhu tubuh dengan menggunakan peralatan thermogun pada setiap pengguna jalan yang menjalani pemeriksaan di pos Garahan.
“Sejak awal penyekatan mudik lebaran 2021 ini, relawan PMI Jember ada di masing-masing pos untuk membantu petugas melakukan penyekatan khususnya pada pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermogun,” tutur Imam Muslim Kabid Administrasi, Unit Sarpras PMI Jember yang bertugas di Pos Garahan.
Sabtu (22/5) malam, 34 personel di Pos Garahan telah melakukan penyekatan 69 unit kendaraan untuk menjalani pemeriksaan. Sebanyak 28 unit diantaranya merpakan roda dua, 37 unit roda empat serta empat unit kendaraan lain.
Baca Juga : Teatrikal Bahaya Narkoba Hasil Kerja Sama Dinas Pariwisata dan Polres Batu Pukau Wisatawan
Sedangkan untuk kendaraan yang diputar balik hanya ada 1 kendaraan roda 4, dikarenakan tidak membawa kelengkapan dokumen protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.
“Hanya ada 1 kendaraan roda 4 yang diputar balik, karena pengemudi tidak membawa dokumen kesehatan seperti rapid test, antigen maupun GeNose,” pungkas Imam Muslim.