free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

LPBI NU Jaring Aspirasi Pemulihan Pasca Masa Tanggap Darurat Berakhir

Penulis : Fery Arifiansyah - Editor : Dede Nana

21 - May - 2021, 20:46

Placeholder
LPBI NU Membangun Huntara Untuk Korban Gempa (Ist.)

MALANGTIMES - Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Kabupaten Malang akan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) antar lembaga dan kepengurusan NU se-Malang Raya dalam rangka penentuan program dan langkah selanjutnya setelah masa tanggap darurat bencana berakhir.

Seperti yang diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang telah mengakhiri status masa tanggap darurat bencana gempa malang pada 7 Mei 2021 kemarin. Selanjutnya status tanggap bencana diubah menjadi masa transisi darurat ke pemulihan terhitung sejak 8 Mei 2021 hingga 31 Desember 2021 nanti.

Baca Juga : Posko Satgas Covid-19 Kebanjiran Izin Hajatan, Bupati Tulungagung Tak Keluarkan Izin Keramaian

Ketua LPBI NU Kabupaten Malang Rurid Rudianto menjelaskan, bahwa akan terus melakukan upaya dalam hal pemulihan pasca gempa 6,7 SR yang mengguncang wilayah Malang dan sekitarnya tersebut.

"Kita masih nyusun rencana kerja dan minta masukan pengurus NU untuk respon selanjutnya. Kita minta dukungan kiai dan lembaga lain, urusannya banyak, intinya memetakan kapasitas dan mengukur kemampuan NU sampai seberapa respon masyarakat," ungkapnya ketika dihubungi, Jumat (21/5/2021).

Memasuki masa transisi tersebut, Rurid juga mengatakan jika rencana yang disusun akan lebih fokus kepada langkah early recovery (pemulihan dini, red).

Upaya-upaya ideal yang dilakukan dalam pemulihan dini tersebut meliputi GILIDER, yang merupakan istilah atau akronim dari Governance (pemerintahan), Livelihood (mata pencaharian), Inclusion (ketercakupan), Debri Clearance (pembersihan), Environment (lingkungan), dan Risk Reduction (pengurangan risiko).

"Untuk itu kami mohon masukan tentang program dan kegiatan yang seharusnya dilakukan NU Peduli. Tentunya dengan pertimbangan kapasitas yang kita miliki untuk menyelesaikan persoalan masyarakat terdampak gempa. Tentunya tidak harus semua persoalan tersebut kita yang harus menyelesaikannya," ujarnya.

Selain melalui program pemulihan dini, ia juga menambahkan jika masyarakat yang terdampak gempa dapat benar-benar pulih jika mereka juga menghendaki dan berupaya sebisa mungkin untuk memulihkan diri.

Baca Juga : Disnaker-PMPTSP: Sementara 18 PMI yang Sudah Datang di Kota Malang

Rurid juga mengatakan, jika pihaknya dan pemerintah hanya memfasilitasi dan mendukung proses pemulihan, namun keinginan untuk bangkit ada di tangan masyarakat sendiri.

"Kita ajak masyarakat untuk pemulihan secara mandiri, karena kita hanya memfasilitasi saja. Jika masyarakat ingin pulih ya harus dari niat dan tekad kuat mereka sendiri," terangnya.

LPBI NU juga bekerja sama bersama Pemkab melalui BPBD Kabupaten Malang dalam hal tersebut. Berbagai stimulan yang diberikan untuk masyarakat tak hanya melalui bantuan dan fasilitas fisik saja, namun juga melalui bantuan berupa edukasi dan terapi psikososial.

"Tidak hanya fisik (bangunan, red), dukungan lewat non fisik seperti mental masyarakat, psikososial, kegiatan ibadah, budaya, dan khususnya kegiatan ekonomi tetap harus diberikan stimulan agar masyarakat terdampak gempa ini dapat benar-benar bangkit," imbuhnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Fery Arifiansyah

Editor

Dede Nana