TULUNGAGUNGTIMES - Hari pertama masuk kerja, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tulungagung mempunyai cara unik dalam melaksanakan halalbihalal atau tradisi berjabat tangan simbol saling memaafkan. Bagaimana tidak. Halalbihalal dilakukan hanya dengan berdiri berhadapan tanpa jabat tangan dan dengan posisi berbaris layaknya halalbihalal seperti biasa.
Kepala Sub Koordinator Teknis Pemilu dan Hupmas David Hartanto mengatakan, karena masih suasana Lebaran, setelah melakukan apel pagi, diisi halalbihalal hanya dengan berdiri tanpa jabat tangan.
Baca Juga : Niat dan Tata Cara Pembayaran Fidyah serta Orang yang Berhak Melakukannya
Menurut David, halalbihalal dengan cara berdiri saja dan tidak berjabat tangan merupakan naluri saja, bukan karena adanya video viral beberapa hari lalu di salah satu perumahan di Tulungagung yang melakukan halalbihalal dengan alat bantu tangan buatan.
"Mboten (red: tidak)Mas.ayaa naluri saja. Karena masih suasana Lebaran dan juga dalam kondisi covid, halalbihalal saling memaafkan dilaksanakan dalam posisi berdiri saja," kata David saat dikonfirmasi, Senin (17/05/2021).
David mengaku justru tidak memantau adanya video viral halalbihalal di salah satu perumahan di Tulungagung yang menggunakan alat bantu tangan buatan untuk jabat tangan.
Sebelumnya, telah beredar di medsos video pendek sejumlah warga Perumahan Bangau Putih tampak berderet/berjajar membawa replika tangan yang kemudian ditempelkan layaknya orang bersalaman.
Baca Juga : Sepatu Ini Bikin Penyandang Tunanetra Berjalan Aman dan Lebih Fashionable
Menanggapi hal itu, Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Tulungagung KH Hakim Mustofa mengatakan, model salaman seperti itu di saat Lebaran tidak perlu dipermasalahkan. "Menurut saya, itu kreatif saja, sekaligus untuk menghilangkan kejenuhan karena virus corona," jelasnya.