MALANGTIMES - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Malang yang sudah diterapkan bertepatan dengan awal Ramadan beberapa pekan lalu. Proses pelaksanaannya pun dinilai telah berjalan dan sesuai dengan usulan dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Malang.
Ketua PGRI Kabupaten Malang, Dwi Sucipto menjelaskan, jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) menerima dan menerapkan usulan dari rapat koordinasi dengan beberapa lembaga pendidikan.
Baca Juga : Uang Rp 34 Juta Dikembalikan, Polemik Ujian Perangkat Desa Gondanggunung Selesai Damai
"Sudah bagus dan lancar, hanya saja ada beberapa kabar di beberapa lokasi seperti Kecamatan Turen, dikabarkan guru SMK meninggal karena terpapar Covid-19. Tapi ini masih dipantau terus nanti antisipasinya bagaimana," ucap Dwi.
Saat ditanya bagaimana usulan yang disampaikan PGRI kepada Dispendik, Dwi memaparkan bahwa ada beberapa skema yang sudah diusulkan sejak sebelum Maret. Beberapa usulan tersebut adalah penekanan tentang tersedianya layanan penunjang untuk pencegahan penularan covid-19.
Sementara itu, Dwi juga menegaskan jika PTM yang dilakukan beberapa pekan lalu tersebut masih dalam tahap simulasi dan tidak semua sekolah dapat melakukan PTM.
"Apa yg sudah dilakukan ini masih uji coba, dipelajari sampai menjelang tahun ajaran baru, setelah itu baru bisa diteruskan atau dihentikan karena masih dalam tahap evaluasi," ujarnya.
Ketika ditanya mengenai skema apa yang diusulkan PGRI ke Dispendik, Dwi menjawab ada beberapa skema seperti penerapan kuota siswa yang dapat mengikuti PTM, tersedianya fasilitas penunjang protokol kesehatan, serta sudah meratanya tenaga pendidik yang telah mendapatkan vaksin.
Baca Juga : Sepi Penumpang, Angkutan Umum di Kota Batu Perlu Perhatian Pemerintah
"PGRI mengusulkan paling tidak 30 persen kuota siswa, ada bergantian kelas perharinya, kalo hasilnya bagus nanti ditindak lanjuti dan lancar, setelah 2 atau 3 bulan, dievaluasi lagi, kemudian ditingkatkan lagi kuotanya 50 persen , 70 persen dan diharapkan skemanya bisa sampai kembali normal hingga 100 persen," tuturnya.
Dwi juga menambahkan jika Pemkab Malang melalui Dispendik sudah melakukan langkah yang tepat. Dia pun mendukung langkah yang sudah diambil Pemkab dalam bidang pengembangan pendidikan walaupun masih di tengah situasi pandemi.
"Kami sangat mendukung apa yg sudah ditempuh Dinas dan Pemkab, karena harus melalui proses seperti itu (simulasi PTM), harus diawali dulu dengan uji coba terlebih dahulu, kemudian ditingkatkan lagi, kami sependapat dengan langkah-langkah yang sudah ditempuh," imbuhnya.