MALANGTIMES - Pengawasan dan pengetatan larangan mudik di wilayah Kota Malang tengah dibahas. Jajaran Forkopimda Kota Malang secara khusus memetakan apa saja yang perlu diatur mengenai masa pelarangan mudik dalam rapat koordinasi (rakor) di tuang sidang Balai Kota Malang, Selasa (27/4/2021).
Beberapa di antaranya menyiapkan titik-titik penyekatan, yang rencananya ada di exit tol Madyopuro dan Jl Raya Balearjosari (depan Graha Kencana). Kemudian, mengantisipasi lolosnya pemudik dengan menyediakan rumah karantina di masing-masing wilayah di tingkat RT dan RW.
Baca Juga : Fasum Dijadikan Dealer, Warga Perumahan YKP Rungkut Kidul Demo
"Ketersediaan rumah karantina atau rumah isolasi di masing-masing RT dan RW kita perkuat. Ini kan basic-nya juga menguatkan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) mikro," ujar Wali Kota Malang Sutiaji.
Mekanismenya, rumah isolasi ini juga bakal diperuntukkan bagi mereka yang datang dari luar negeri dengan hasil swab antigen negatif. Sebab, menurut adendum SE Satgas Pusat No 13 Tahun 2021, warga dengan hasil tes negatif swab antigen atau PCR-swab harus menjalani karantina dulu selama 5 hari.
"Nanti apabila ada pekerja migran Indonesia yang lolos, tidak terpantau, kita harus isolasi di wilayah masing-masing," jelasnya.
Namun, apabila nantinya yang bersangkutan diketahui hasil tesnya menyatakan positif covid-19, maka akan diarahkan ke rumah isolasi, rumah sakit rujukan, atau RS lapangan. Dalam hal ini, pihaknya juga akan melakukan koordinasi pemantauan ke masing-masing camat dan lurah setempat.
Baca Juga : Pemkab Bondowoso Antisipasi Kedatangan PMI/WNI
"Untuk teknis-teknis detail akan disusun dulu. Secepatnya, kita butuh koordinasi lagi. Nanti pemantauan terus menerus kita lakukan, ke masing-masing camat dan lurah," pungkasnya.
