INDONESIATIMES - Peninggalan sejarah Islam tak hanya ada di Arab Saudi. Beberapa wilayah pun menjadi saksi perjalanan Islam. Salah satu tempat yang juga memiliki sejarah Islam ialah Kota Damaskus, Suriah. Di sana juga menyimpan banyak peninggalan sejarah mulai dari peradaban kuno hingga penyebaran agama Islam.
Seperti Masjid Sayyidah Zainab atau yang dikenal dengan masjid biru. Hal itu lantaran hampir semua bangunan masjid ini dihiasi keramik berwarna biru.
Baca Juga : Bassist Meninggal Dunia, Begini Reaksi Mantan Vokalis dan Gitaris Boomerang
Tak cuma terkenal karena keindahannya, masjid ini juga menjadi simbol keberanian dari cucu Nabi Muhammad SAW yakni Sayyidah Zainab. Masjid itu dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada Zainab.
Sayyidah Zainab sendiri merupakan anak ke-3 setelah Hasan dan Husain dari Fatimah dan Ali bin Abi Thalib. Sayyidah merupakan seorang perempuan yang dikenal karena keberaniannya dalam melindungi salah satu anggota keluarganya.
Pada 680 Sebelum Masehi, Zainab ditangkap dan ditawan dalam peristiwa pembantaian di Karbala, yang salah satu tragedi kelam dalam sejarah Islam. Saat itu, Zainab berhasil menyelamatkan nyawa keponakannya yang bernama Ali dari aksi pembantaian.
Zainab lantas mendekap Ali ke tubuhnya dan menyatakan bahwa siapapun yang ingin membunuh Ali maka mereka juga harus membunuhnya. Aksi Zainab yang penuh keberanian itu lah yang menjadi langkah besar dalam mempertahankan garis suksesi penganut Syiah.
Guna mengenang jasa Zainab, kaum Syiah pun mendirikan sebuah masjid bernama Sayyidah Zainab. Melansir melalui Atlas Obscura, sejak awal berdiri hingga sekarang, masjid tersebut merupakan salah satu situs ziarah bagi umat Islam yang datang untuk memberi penghormatan terhadap Zainab.
Para peziarah yang ingin berkunjung ke masjid ini harus bersiap dengan medan yang sulit karena lokasinya tersembunyi di balik gedung-gedung pertokoan, hotel, dan restoran di tenggara Damaskus. Kendati demikian, masjid ini dilengkapi 1 menara utama yang menjulang tinggi berwarna biru sehingga bisa dijadikan patokan.
Meski sudah berusia ratusan tahun, bangunan masjid ini masih berdiri dengan megah. Dari gerbang masuk, peziarah akan disuguhkan dengan desain bangunan yang didominasi dengan mosaik ubin warna biru yang berpadu dengan ubin desain geometris dan aksara Arab.
Baca Juga : RANS Cilegon FC, Klub Bola Raffi Ahmad Dapat Hadiah Bus dari Crazy Rich Malang
Kemegahan banguhan masjid ini juga tampak dari kubah masjid yang terbuat dari emas murni, begitu juga dengan pintu upacara. Sementara, pada bagian dalam masjid terdapat pajangan cermin, kristal, dan ornamen emas yang kecil namun indah.
Bagian dalam masjid ini juga selalu penuh oleh peziarah yang melantunkan doa, dalam bahasa Farsi dan Arab. Bahkan tak sedikit yang larut dalam emosi atas pengorbanan Zainab.
Beberapa dari para peziarah menangis hingga jatuh bersungkur sambil menepuk dada saat melihat pusara Zainab. Tak hanya dari pengikut Syiah, masjid ini juga ramai oleh peziarah dari agama lain.
Meski bukan pengikut ajaran Islam, mereka rupanya turut tergerak atas sosok Zainab, cucu Rasulullah yang berani maju melindungi saudaranya di medan Karbala.