TULUNGAGUNGTIMES - Kabupaten Tulungagung masih eksis menjadi barometer dalam pelestarian seni dan budaya kesenian wayang kulit di Jawa Timur. Puluhan dalang kondang telah lahir di Kota Marmer ini, hingga terjadi regenerasi yang meneruskan bakat memainkan wayang kulit yang hingga kini masih digemari masyarakatnya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga Kabupaten Tulungagung, Haryo Dewanto Wicaksono melalui UPT Taman Bina Bakat dan Kompetensi Siswa (TB2KS) telah menerima penghargaan tingkat Jawa Timur atas prestasi yang diperoleh siswa SMPN 1 Bandung, Daniaji Cahyo Bawono.
Baca Juga : Jika Perundingan Bipartit Tak Selesai, Pengawas Ketenagakerjaan Disnaker Jawa Timur Turun Lapangan
Dalam kegiatan Parade Dalang Bocah tingkat Jawa Timur ini, Daniaji Cahyo Buwono mendapat 2 penghargaan sekaligus. Ia berhasil menyabet kategori 5 dalang terbaik dan 5 dalang sabet terbaik tahun 2021 ini.
Kepala Disdikpora Kabupaten Tulungagung, Haryo Dewanto Wicaksono MM saat dikonfirmasi mengatakan kegiatan seni budaya, khususnya bidang perdalangan adalah ciri khusus yang harus tetap dilestarikan di Tulungagung.
"Saya kira wayang kulit menjadi salah satu ciri budaya di Tulungagung, jadi untuk siswa yang berbakat wajib difasilitasi oleh sekolah dan Dinas untuk dikembangkan dari waktu ke waktu," kata pria yang akrab disapa Yoyok ini, Sabtu (24/04/2021).
Untuk program berkelanjutan, Yoyok menjelaskan pentingnya kompetisi rutin berupa lomba atau festival dengan menghadirkan juri yang mumpuni. "Ajang lomba atau festival ini juga akan menjadi koreksi bagi peserta agar dapat melihat kekurangan serta kelebihannya," ujarnya.
Kegiatan ini menurut Yoyok, sudah berjalan dengan rutin dan terbukti setiap tahun lahir prestasi siswa dibidang dalang kulit. Namun, untuk masa yang akan datang Disdikpora mendorong sekolah untuk lebih aktif menjaring bakat dan mendukung siswa mengembangkan diri.
Baca Juga : Tak Banyak Yang Tahu, Inilah Sosok Pencetus Lambang Banser NU
Terkait capaian yang didapatkan Daniaji Cahyo Bawono, Kadisdikpora Tulungagung mengapresiasi dan mengaku bangga dengan capaian siswa SMPN 1 Bandung ini. "Saya apresiasi prestasi yang di peroleh siswa ini juga sekolah yang berhasil mendampingi serta mengarahkan bakatnya hingga dapat memperoleh penghargaan tingkat Provinsi," jelasnya.
Ia berharap, dengan terus menggeluti seni dalang wayang kulit yang penuh pesan luhur ini, kedepan dapat ditingkatkan ke jenjang yang lebih tinggi yakni di even tingkat nasional. "Harapan saya, kedepan prestasi tidak berhenti sampai disini. Terus belajar, raih prestasi yang lebih tinggi di tingkat nasional," tambahnya.
Dengan menekuni seni dalang, memberikan ruang ekspresi bagi milenial khususnya siswa pendidikan dasar untuk mengenali seni tradisi. Apalagi, jika didukung dengan teknologi yang ada saat ini, penontonnya bisa lebih luas. Ini sangat penting, agar milenial mengenali wayang dan menjaga kelestariannya dari zaman ke zaman.