INDONESIATIMES - Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama atau (Banser NU) merupakan badan otonom Nahdlatul Ulama dari GP Ansor. Dilansir melalui nu.or.id, Banser NU adalah akronim dari Barisan Serba Guna NU.
Banser NU merupakan lembaga semi-otonom dari Gerakan Pemuda Ansor, organisasi pemuda NU yang berdiri pada 1930, 4 tahun setelah NU didirikan. Banser sendiri adalah barisan pemuda yang dikenal dengan penampilannya, mulai dari pakaian, sepatu, topi, hingga atribut-atribut lainnya, yang mirip dengan pasukan militer.
Baca Juga : Seru-seruan ala W175 Plat AG, Ngabuburide Keliling Tulungagung
Banser menjalankan berbagai fungsi yang biasanya dijalankan oleh polisi, seperti pengaturan lalu lintas atau pengamanan sebuah acara. Juga tenaga relawan dalam peristiwa yang membutuhkan bantuan segera seperti dalam sebuah bencana.
Lantas siapa sebenarnya, pencetus lambang Banser? Tak tercatat dalam sejarah, ternyata sosok pencetus lambang Banser hingga kini masih ada dan tinggal di daerah Jawa Timur.
Hal ini diketahui melalui Podcast yang diunggah melalui channel YouTube ANSOR JATIMTV pada Jumat (23/4/2021). Dalam video tersebut, PW Cyber Ansor Jatim A. Zulham Mubarak berbincang dengan KH Muhammad Yunus.
KH Muhammad Yunus merupakan salah satu tokoh Ansor yang melegenda. Beliau juga sosok orang yang mendesain logo Banser. Yunus merupakan pria kelahiran Malang yang saat ini sudah berusia 80 tahun.
Dalam kesempatan itu, Yunus menceritakan bagaimana proses kreatif di balik terciptanya lambang Ansor yang menjadi kebanggakan mereka. "Banyak beberapa cabang di Jawa Tengah yang ingin lepas dari NU sehingga saya berpikir nggak mungkin nih melawan sejarah. Gerakan Ansor suka gak suka jadi anaknya NU, apa pun yang terjadi," ujar Yunus.
Dari situlah, Yunus mencoba memikirkan untuk membuat desain seperti itu. "Dulu kan lambang Basner dibuat di Blitar, setiga Anser, kemudian di sebelah kanan ada senapan angin, yang kiri ada pacul. Kan gitu. Dari situ sayang bilang, saya nggak suka Banser begini," ceritanya lagi.
Hingga akhirnya Yunus berusaha untuk membuat desain yang lebih cocok dan sesuai dengan apa yang terjadi saat itu. "Tapi waktu itu saya tidak bermaksud membuat lambang. Untuk Malang saja. Tapi dalam perjalanannya ketika ada konfers di Ciawi, lambang dibawa ada dua. Ada yang bulat. Tapi waktu itu yang bulat hilang. Akhirnya dipakai itu," cetusnya.
Segilima sendiri melambangkan dari Pancasila dan Rukun Islam. Awalnya Yunus membuat desain logo itu hanya menggunakan gelas untuk membuat lingkaran dan membutuhkan waktu 3 bulan.
Yunus pun tak menyangka jika desain logo yang ia buat kini digunakan oleh Banser NU nasional. Ia bahkan heran saat melihat logo Banser yang ia buat terpampang di beberapa wilayah. "Kan ada kirab bendera Ansor Banyuwangi- Magelang. Cuma saya diam saja. Loh itu kok seperti punyanya Malang. Loh opo-opo an se iki," ungkap Yunus.
Baca Juga : 23 April sebagai World Book Day, Begini Sejarahnya
Hingga akhirnya ia menanyakan kepada rekannya. Dari situ, dia baru tahu jika logo tersebut menjadi nasional.
Di sisi lain, Yunus mengaku jika ia sebenarnya tak ada yang patut dibanggakan karena itu adalah sudah menjadi kewajibannya. "Yang saya bangga, arek-arek saiki gelem gawe lambang iku," cetusnya lagi.
Lebih lanjut, Yunus mengatakan dia wajib untuk memegang sejarah. "Gerakan muda Ansor tetep jadi anaknya NU," tegasnya.
ARTI LAMBANG BADGE BANSER (segi lima)
1. Kalimat Ya Ilaahi, melambangkan bahwa setiap gerak dan perjuangan BANSER dijiwai dengan ketaqwaan serta mengikuti segala perintah Allah SWT.
2. Logo Gerakan Pemuda Ansor, melambangkan kesatupaduan langkah BANSER yang tidak bisa dilepaskan dari organisasi induknya yakni GP Ansor.
3. Gambar Burung Ababil, melambangkan kekuatan umat Islam yang menjunjung tinggi upaya kesejahteraan dan kemakmuran manusia.
4. Gambar Pita, melambangkan keteguhan BANSER dalam membela, dan mendorong setiap perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan.
5. Tulisan Nahnu Ansharullah melambangkan sikap Banser yang saling tolong menolong kepada sesama manusia sebagai hamba Allah SWT.
6. Warna merah (sebagai dasar logo) melambangkan keteguhan dalam melaksanakan aqidah dan semangat pantang mundur dalam membela keadilan dan kebenaran.
7. Warna kuning, melambangkan ketulusan, keikhlasan dan kesucian perjuangan.
8. Warna hijau segitiga, melambangkan keimanan, keadilan dan kemakmuran.
9. Warna hitam segitiga, melambangkan kesatuan dan persatuan yang kokoh dan kuat.
10. Segi lima, melambangkan rukun Islam lima dan Pancasila sebagai dasar negara.
11. Pisau Komando, melambangkan bahwa setiap anggota Banser siap setiap saat melaksanakan tugas organisasi