MALANGTIMES - Nama Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insantama Malang yang berlokasi di Jalan Pringgandani, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang baru-baru ini sempat disebut-sebut milik mantan Ketua HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) Ismail Yusanto.
Isu terkait kepemilikan oleh mantan Ketua HTI Ismail Yusanto itu pun berkembang cepat melalui laman media sosial yakni grup WhatsApp (WA) berupa gambar infografis. Dalam gambar infografis itu terdapat tulisan 22 nama sekolah Insantama beserta alamat lengkap yang salah satunya di Kota Malang. Juga terdapat foto Ismail Yusanto dengan terdapat tulisan "Hati-hati, lindungi anak-anak kita... HTI dan FPI sudah dibubarkan, tetapi sekolahnya masih ada..."
Baca Juga : Lewat dari 72 Jam, Kapal Selam KRI Nanggala-402 Belum Ditemukan
Terkait isu tersebut, wartawan MalangTIMES.com mencoba mengonfirmasi langsung dengan mendatangi alamat SDIT Insantama Malang. Wartawan MalangTIMES diterima dengan ramah oleh Kepala Sekolah SDIT Insantama Malang Putut Ady Nugroho, SP.
Pria yang akrab disapa Ady ini lalu mengatakan tidak mengetahuia tentang isu atau informasi yang tersebar di grup-grup WhatsApp dengan menyatakan SDIT Insantama Malang merupakan milik mantan Ketua HTI Ismail Yusanto. Meski demikian dia menyatakan bahwa informasi yang beredar di grup WhatsApp tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan karena sumbernya tidak jelas.
"Saya sendiri nggak tahu info itu. Jelas berita yang seperti itu tidak jelas dan tidak bisa dipertanggungjawabkan," ungkapnya kepada MalangTIMES.com.
Lanjut Ady bahwa yang benar adalah SDIT Insantama Malang didirikan dan dimiliki oleh Yayasan Pendidikan Islam El-Himma Malang. Bahkan secara legal formal disampaikan Ady bahwa pihaknya telah memenuhi berbagai persyaratan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang.
"Jadi SDIT Insantama Malang ini miliknya Yayasan Pendidikan Islam El-Himma Malang. Tidak ada kaitannya seperti yang diberitakan bahwa ini milik beliau (Ismail Yusanto, HTI, FPI, red)," terangnya.
Jika disangkupautkan dengan dua organisasi kemasyarakatan yang terdapat dalam gambar yakni HTI dan FPI, Ady mengatakan bahwa secara hukum sudah berbeda. "Ini lembaga pendidikan. Yang saya kenal FPI, HTI itu kan organisasi kemasyarakatan. Secara bagian hukumnya masing-masing dan berbeda. Bisa jadi karena sumbernya tidak jelas. Sudah pasti berita itu tidak bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Lebih lanjut Ady menyebutkan bahwa sepengetahuannya, SDIT Insantama memang tersebar di beberapa daerah. Dan setiap daerah memiliki yayasan yang berbeda-beda selaku pemilik SDIT Insantama. "Kalau setahu saya di SDIT Insantama yang lain itu memiliki yayasan masing-masing. Yayasannya berbeda-beda sesuai dengan orang yang ada di yayasan itu," tuturnya.
Kegiatan belajar mengajar di SDIT Insantama Malang pun disampaikan Ady juga berjalan normal dan tidak terdapat kekeliruan terkait penerapan kurikulum. Karena SDIT Insantama Malang yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang juga menerapkan kurikulum 2013.
Baca Juga : SMP Negeri 2 Pucanglaban Langganan Juara Seni dan Budaya, Ini yang Terbaru
"Karena kita sekolah dasar bernaung di bawah dinas. Semua sekokah yang berada di bawah naungan dinas, ada aturan mainnya. Izin operasional dan macam-macam. Selama itu dipenuhi berarti sekolah itu legal formal. Nanti konsekuensinya harus mengikuti kurikulum dinas. Kurikulum yang diterapkan adalah kurikulum 2013," katanya.
Terakhir, Ady juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar bijak menggunakan media sosial sebagai alat berinteraksi melalui platform digital. Dan juga jika terdapat informasi yang masih diragukan kebenarannya alangkah baiknya mengonfirmasi langsung ke yang bersangkutan.
"Kalau orang lain niatnya baik ya silahkan konfirmasi kesini atau menghubungi hotline SDIT Insantama. Karena jika tidak akan berpotensi menyebabkan fitnah," tandasnya.
Sebagai informasi, bahwa SDIT Insantama Malang dimiliki oleh Yayasan Pendidikan Islam El-Himma Malang. Berdasarkan data dari sekolah.data.kemdikbud.go.id , jumlah total siswa dari kelas 1 sampai kelas 6 berjumlah 131 anak dengan rincian siswa laki-laki 81 anak dan siswa perempuan 50 anak.
Selain itu, selama proses kegiatan belajar mengajar, SDIT Insantama Malang memiliki jumlah guru sebanyak 6 orang dengan rincian guru laki-laki 2 orang dan guru perempuan 4 orang. Serta juga dibantu oleh tenaga kependidikan (tendik) yang berjumlah 7 orang dengan rincian tendik laki-laki 3 orang dan tendik perempuan 4 orang.