TULUNGAGUNGTIMES - Meski berada jauh dari pusat ibukota Tulungagung, keberadaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Pucanglaban tak bisa dianggap remeh. Salah satu prestasi membanggakan ditorehkan di tahun 2021 ini, dengan mengikuti festival Dalang Pelajar tingkat Kabupaten dan berbuah manis.
Salah satu siswa yang bernama Muhammad Bayu Pradana, siswa kelas VII, berhasil menyabet juara 1 dengan torehan nilai tertinggi dari dewan juri.
Baca Juga : AGSI Dukung Penyempurnaan Kamus Sejarah Republik Indonesia
Dalang cilik ini dinilai layak menjadi dalang penguasaan iringan terbaik 1 dalam even Festival Dalang Pelajar Kabupaten Tulungagung di Taman Bina Bakat dan Kompetensi Siswa (TB2KS).
Kepala sekolah SMPN 2 Pucanglaban Edi Purwanto memberikan apresiasi atas keberhasilan salah satu siswanya ini dalam even yang cukup bergengsi di tingkat kabupaten ini.
"Kami sangat bangga dengan prestasi ananda Mohammad Bayu Pradana yang bisa ikut berpartisipasi dalam melestarikan budaya bangsa, khususnya budaya Jawa, sehingga bisa mengangkat nama SMPN 2 Pucanglaban," kata Edi Purwanto, Jumat (23/4/2021).
Ia berharap, di masa yang akan datang Bayu menjadi salah satu dalang yang dapat mengangkat budaya Jawa di kancah nasional, juga di kancah internasional.
"Harapan kami, ke depan ananda Mohammad Bayu Pradana bisa mengangkat budaya Jawa Indonesia ini di kancah budaya internasional," ujarnya.
Edi juga menekankan pentingnya melestarikan budaya tradisional yang dinilai punya kekhasan dan tradisi bernilai luhur.
"Bahwa kita mempunyai warisan budaya yang luhur, mempunyai nilai-nilai filosofis yang memuat pesan pesan moral, maka perlu untuk diteladani," ungkapnya.
Perlu diketahui, SMPN 2 Pucanglaban mempunyai segudang prestasi dari tahun ke tahun. Misalnya, pada tahun 2017 dan 2018 berhasil menjadi juara Karawitan. Kemudian, pada tahun 2018 juga berhasil menjadi juara pertama pencak silat antar pelajar se-Kabupaten Tulungagung. Usaha-usaha yang saat ini dilakukan untuk membesarkan SMPN2 Pucanglaban, diantaranya reboisasi di lahan tidur belakang sekolah.
"Terdapat lahan tidur di belakang sekolah kita ajak siswa lebih kreatif dan kita beri kegiatan dengan penanaman pohon pisang," imbuhnya.
Baca Juga : Mencari Berkah di Makam Eyang Putri Atika GiriĀ
Selain itu sebagai wujud kepekaan terhadap masyarakat desa Pucanglaban, pihak sekolah juga bekerja sama dengan LP Maarif NU Kecamatan Pucanglaban untuk mendirikan Madin (Madrasah Diniyah) di sekolah.
"Menampung santri-santri tidak hanya siswa SMPN 2 Pucanglaban saja, tetapi dari luar sekolah yang kami dirikan dengan nama Madin Jabal Nur ini," terangnya.
Edi menuturkan, pendirian Madin dilatarbelakangi belum adanya pendidikan agama non formal keagamaan di Desa Pucanglaban dan sekitarnya.
"Dengan adanya Madin di SMPN 2 Pucanglaban ini diharapkan bisa ikut membantu meningkatkan kualitas agama dan akhlakul karimah masyarakat, selain agar SMPN 2 Pucanglaban dikenal lebih dekat oleh masyarakat," pungkasnya.