MALANGTIMES - Memasuki Bulan Suci Ramadan di tahun kedua pandemi Covid-19, angka kematian Covid-19 di Kota Malang meningkat. Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Husnul Muarif mengatakan bahwa kenaikan kasus meninggal Covid-19 berdasarkan data yang terhimpun pada UPT (Unit Pelaksana Teknis) Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang.
"Jadi kasus-kasus meninggal pada minggu-minggu ini memang dari laporan UPT Pemakaman itu memang trennya naik. Dari Rumah Sakit Saiful Anwar, rumah sakit-rumah sakit rujukan itu yang terbanyak kemarin 9 pemakaman. Seminggu kemarin. Ya sepekan lah," ungkapnya kepada MalangTIMES.com, Rabu (21/4/2021).
Baca Juga : Jelang Lebaran, BI Siapkan Rp 27,6 Triliun Uang Siap Edar
Padahal, biasanya untuk angka kematian dan pemakaman Covid-19 di Kota Malang dikatakan Husnul maksimal berjumlah empat pemakaman. Untuk kenaikan angka kematian Covid-19, tidak berkorelasi dengan berjalannya Ibadah Puasa Ramadan.
Namun, terdapat beberapa poin faktor yang memengaruhi kenaikan angka kematian Covid-19 di Kota Malang. Setidaknya, Husnul menyebutkan terdapat tiga faktor penyebab kenaikan angka kematian Covid-19.
"Faktornya banyak. Jadi satu faktor dari masuknya ke rumah sakit sudah dalam tahap yang berat. Kedua memang covid nggak bisa diprediksi. Dirawat membaik. Terkadang memburuk dengan tiba-tiba. Ketiga faktor komorbid yang ada di pasiennya," jelasnya.
Dengan adanya faktor penyebab terjadinya kenaikan angka kematian Covid-19, Husnul menuturkan beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan bersama-sama dengab masyarakat luas Kota Malang.
"Pencegahannya, masyarakat harus menilai dirinya sendiri. Satu ada komorbid atau nggak. Kalau ada komorbid cepat-cepat hubungi layanan kesehatan terdekat. Sehingga terdeteksi lebih dini ada komorbid atau tidak. Kedua kalau merasakan sesuatu yang nggak enak di badan, cepat juga sudah ke puskesmas atau layanan kesehatan yang lain," bebernya.
Baca Juga : Beratnya Puasa bagi TKW di Hongkong, Jarang Dapat Sahur karena Jam Istirahat hingga Malam
Lanjut Husnul bahwa untuk di Kota Malang terdapat 16 puskesmas yang sudah menyediakan pelayanan bagi masyarakat yang akan melakukan pengecekan kesehatan terkait komorbid Covid-19. "16 puskesmas sudah ada dan nggak bayar. Obatnya pun tidak bayar untuk yang komorbid itu," tuturnya.
Sementara itu, berdasarkan data Satgas Covid-19 Kota Malang total masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 6.248 orang. Dari jumlah tersebut terdapat 5.659 orang berhasil sembuh, meninggal dunia berjumlah 574 orang, dalam pantauan 15 orang.