INDONESIATIMES- Belakangan ini, publik tengah kembali digegerkan dengan isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Disebut jika Presiden Joko Widodo telah membicarakan hal ini bersama Wapres Ma'ruf Amin.
Isu ini diperkuat dengan pernyataan Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin. Melalui akun Twitternya, Ngabalin menyebut jika Jokowi akan melantik 2 menteri baru dalam waktu dekat.
Baca Juga : Pendapa Ageng Hand Asta Sih di Blitar, Rumah Joglo Kayu Terbesar di Dunia
"Presiden Insya Allah akan melantik menteri baru (1) Menteri Dikbud/Ristek (2) Menteri Investasi/Kepala BKPM. Adakah menteri-menteri lain yang akan dilantik, kapan & siapa para beliau itu? Wallahu'alam bisshowaab itu hak prerogatif Presiden & kita tunggu saja. #KabinetIndonesiaMaju," tulis Ngabalin Rabu (14/3/2021).
Kisi-kisi soal reshuffle pemerintahan Jokowi-Ma'ruf ini pun kini mulai bocor. Bahkan muncul isu jika anggota kabinet berinisial M disebut akan kehilangan posisinya.
Bocoran itu datang dari salah satu anggota koalisi Jokowi-Ma'ruf yakni PKB. "Presiden Jokowi akan me-reshuffle anggota kabinet dengan inisial M," ujarnya.
Lantas siapa anggota kabinet berinisial M yang dimaksud? Seperti diketahui, ada beberapa anggota Kabinet Indonesia Maju yang namanya berinisial M.
Mereka adalah Menko PMK Muhadjir Effendi, Menko Polhukam Mahfud Md, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, hingga Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko. Dari 4 nama itu, nama Moeldoko menjadi yang paling banyak dibicarakan di tengah isu reshuffle ini.
Tak lain, namanya menjadi sorotan setelah melakukan kudeta terhadap Partai Demokrat (PD). Salah satu pakar politik yang mendorong agar Moeldoko di reshuffle yakni doktor politik lulusan University of Queensland, Australia, Ahmad Khoirul Umam.
Baca Juga : Pembangunan Rumah Korban Gempa Dimulai dari Desa Jogomulyan
Umam mengaku tak setuju dengan langkah Moeldoko dalam konflik PD. "Manuver politik Moeldoko terkait pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat yang menabrak etika dan logika berdemokrasi itu terbukti telah menyeret nama baik Istana Presiden dan sejumlah pejabat tinggi negara," kata Umam melalui keterangannya.
Nama lain yang muncul yakni Muhadjir Effendi. Muhadjir diisukan akan di-reshuffle setelah berembus kabar masuknya PAN ke koalisi Jokowi.
"Nama Kementerian PMK dan Kementerian Perhubungan kerap dikaitkan jika PAN jadi bergabung," ungkap Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno.
Sayangnya hingga kini pihak kepresidenan masih belum memberi pernyataan apapun terkait isu reshuffle kabinet ini.