SUMENEPTIMES - Menjamurnya tambak udang di Kabupaten Sumenep, Madura dinilai kurang menopang pertumbuhan ekonomi daerah, utamanya bagi masyarakat.
Hal ini sebagaimana disampaikan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumenep Hairul Anwar. Ia mengatakan, keberadaan tambak udang tak menjamin kesejahteraan masyarakat Kota Keris.
Baca Juga : Desa-Desa Wisata di Malang Tak Ada yang Masuk Desa Wisata Spesial Versi Menparekraf
"Tambak udang yang besar-besar dan hektaran itu investornya kebanyakan dari luar, nah terus pekerjanya tak banyak. Itulah yang tidak mendukung pertumbuhan ekonomi," ungkap Hairul, Rabu (14/4/2021).
Dilihat dari kebutuhan pekerjanya saja, kata Hairul, di tambak udang sangatlah sedikit dan terbatas. Bahkan, lanjut dia, pekerja dari masyarakat lokal hanya hitungan jari.
"Coba pemerintah (Dinas Perikanan, red) suruh survei, satu hektar (tambak udang, red) itu pekerjannya berapa, paling hanya 10 orang saja. Itupun pekerja ahlinya saja," ucapnya.
Dia mengaku, sampai saat ini, di Kabupaten Sumenep belum ada yang mendukung masyarakat sekitar supaya perekonomiannya tumbuh dan income pendapatan per kapitanya meningkat.
"Jadi meskipun banyak tambak udang, pertumbuhan ekonomi kita itu tidak langsung nanjak-nanjak," imbuhnya dengan tegas.
Untuk diketahui, angka kemiskinan di Kota Keris yang menduduki peringkat nomor tiga tertinggi di Jatim. Pada tahun 2020, angka kemiskinan di Sumenep mencapai 20,18%. Angka tersebut meningkat dari tahun 2019 yang hanya ada pada kisaran 19%.
Baca Juga : Jokowi-Ma'ruf Bakal Reshuffle Kabinet lagi? Ini Daftar Menteri Layak Diganti Versi Survei
Sementara, ada tiga komoditas yang menjadi penopang perekonomian di Kabupaten Sumenep. Tiga hal itu adalah, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.
Kontribusi ketiga komoditas tersebut menembus angka 39,93 persen, atau tumbuh 0,78 persen. Untuk sektor lain seperti pertambangan dan penggalian memberikan kontribusi sebesar 15.66 persen atau tumbuh 0,60 persen.
Sedangkan, perdagangan besar dan eceran, reparasi motor dan mobil berkontribusi 12.20 persen, dan terkontraksi 7,56 persen.