INDONESIATIMES- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebutkan, dari ratusan desa wisata di Indonesia terdapat 5 tempat yang menurutnya spesial. Lantaran 5 desa wisata itu dinilai tak biasa dengan menyuguhkan pemandangan alam yang begitu indah.
Selain itu, desa-desa tersebut mengusung kebudayaan yang menarik, serta menghasilkan berbagai produk ekonomi kreatif lokal. "Desa wisata merupakan salah satu program andalan kita yang difokuskan bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ditengah pandemi," ujar Sandiaga.
Baca Juga : Sinopsis Ikatan Cinta RCTI 14 April 2021, Surya Geram ke Elsa, Minta Riky Datang ke Rumah
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga menyebut jika desa wisata tersebut menawarkan produk wisata yang lain daripada yang lain.
Yakni produk wisata berbasis alam terbuka (nature), dan budaya (culture) dengan menawarkan produk ekonomi kreatif berkearifan lokal. Lantas desa wisata mana sajakah yang dinilai spesial oleh Sandiaga Uno? Berikut ulasannya:
1. Desa Wisata Penglipuran
Desa Penglipuran dikenal sebagai contoh pertama kali bentuk desa wisata di Indonesia. Saking menariknya, desa wisata di Bali ini sempat mendapatkan penghargaan Kalpataru.
Perlu diketahui, pada 2016 lalu Penglipuran terpilih sebagai desa terbersih ke-3 dunia versi majalah internasional Boombastic. Lalu pada 2017 mendapat penghargaan ISTA (Indonesia Sustainable Tourism Award) 2017 dengan peringkat terbaik untuk kategori pelestarian budaya.
Penghargaan terbaru yakni Penglipuran masuk dalam Sustainable Destinations Top 100 versi Green Destinations Foundation. Desa wisata ini berlokasi di kecamatan Bangli, kabupaten Bangli, Bali.
2. Desa Wisata Lerep
Desa Wisata Lerep berlokasi di kawasan Kecamatan Ungaran Barat, Semarang, Jawa Tengah. Desa wisata ini memiliki daya tarik unggulan, yakni pasar kuliner jadul yang menghadirkan masakan khas lokal.
Ada pula tradisi tahunan, seperti Iriban yang selalu menarik minat wisatawan untuk datang ke desa wisata itu. Banyak wisatawan yang tertarik berkunjung ke Desa Wisata Lerep karena terdapat beberapa obyek wisata dan atraksi wisata agro.
Mayoritas wisatawan awalnya datang ke sini untuk belajar dan merasakan langsung bagaimana memproses susu murni menjadi aneka olahan pangan. Selain itu bisa juga diketahui bagaimana memproses kopi, buah-buahan, biogas, dan ragam wisata agro lainnya.
Daya tarik obyek wisatanya pun tak kalah menarik seperti ada Air Terjun Indrokilo, tempat rekreasi keluarga kolam renang alami Watu Gunung, Embong Lerep, dan lainnya. Bagi wisatawan yang datang rombongan akan dijamu dengan atraksi khas, seperti tarian, perkusi, dan lainnya yang dimainkan warga desa.
3. Desa Wisata Sade
Desa Sade berada di daerah Rembitan, Kecamatan Puju, Lombok Tengah. Desa Sade ini selalu menjadi desa wisata yang paling digemari oleh wisatawan.
Di sana memiliki produk ekonomi kreatif seperti tenun, dan tari-tarian khas suku sasak yang merupakan suku asli dari lombok.
4. Desa Wisata Osing Kemiren
Desa Wisata Osing Kemiren ini baru saja mendapatkan sertifikasi desa wisata berkelanjutan dari Kemenparekraf. Bahkan, desa wisata ini sudah ditetapkan menjadi cagar budaya, dan dikenal sebagai tempat adat istiadat, serta budaya khas oleh suku Osin, yang merupakan penduduk asli dari Kabupaten Banyuwangi.
Masyarakat Osin di desa Kemiren, diketahui memiliki tradisi khas yang dijalankan turun temurun dan masih asli. Disana pengunjung bisa menikmati kopi. Yang menarik selain itu, Desa wisata Osing menawarkan pemandangan alam yang sangat indah.
Pengunjung bisa melihat Gunung Raung dan Gunung Ijen dari sana. Sementara, jika ingin mempelajari seputar kearifan lokal masyarakat suku Osing selain tari gandrung, mereka menawarkan berbagai kesenian seperti Barong, Kuntulan, jaran Kincak (kuda menari), dan mocopotan (membaca lontar kuno). Desa wisata ini berlokasi di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi.
5. Desa Wisata Liang Ndara
Desa Liang Ndara merupakan sebuah desa di Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Daya tarik utama dari desa ini yakni Tari Caci.
Sebagian besar wisatawan datang untuk menyaksikan pertunjukan Tari Caci. Tari Caci merupakan tarian tradisional desa tersebut.
Wisatawan juga bisa menyaksikan pembuatan kerajinan tangan, maupun kain tenun, sekaligus membeli hasil karya seperti kain tenun flores yang kaya akan warna-warni. Bagi wisatawan yang suka menjelajah dan berpetualang dengan trekking, pasti akan sangat senang saat melakukan perjalanan di hutan Mbeliling. Sementara jika ingin menikmati segarnya air, wisatawan bisa mengunjungi air terjun yang ada di sana.
Diketahui, terdapat 3 air terjun di desa wisata Liang Ndara ini yakni Air Terjun Liang Kantor, Air Terjun Wae Rebus, dan Air Terjun Wae Satar.
Sayangnya, dari 5 desa wisata di atas tak ada 1 pun desa wisata di Malang, Jawa Timur yang dinilai spesial oleh Sandiaga Uno. Padahal, desa-desa wisata di Malang tak kalah menarik dan spesial dari ke-5 desa wisata tersebut. Lantas apa saja desa wisata di Malang yang menarik untuk dikunjungi?
1. Desa Wisata Pujon Kidul Malang
Desa Wisata Pujon Kidul Malang saat ini memang lagi tren. Nama Desa Wisata Pujon Kidul diambil karena tempat tersebut terletak di Desa Pujon Kidul.
Hamparan persawahan hijau, ditambah landscape pegunungan semakin menambah keelokan dari desa ini.
2. Kampung Warna Warni Jodipan
Di kampung ini seluruh rumah warga dicat warna warni. Ratusan pengunjung datang untuk ber-selfie dengan background bangunan yang warna warni.
Kampung ini terletak di Kampung Juanda Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing. Kota Malang. Tarif destinasi ini gratis.
3. Kampung Wisata Kungkuk
Kampung Wisata Kungkuk ini berlokasi di Dusun Kungkuk, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu, Malang. Suasana alam di Kampung Wisata Kungkuk sangat alami dan eksotik. Wisata ini sangat cocok bagi penggemar outbond, camping, flying fox, olahraga gunung, sepeda gunung, mobil gunung, dan lain-lain.
4. Desa Wisata Kampoeng Goenoeng
Desa ini terletak di Jalan Melati No. 9 Dusun Kapru, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu, Malang. Di sini, pengunjung bisa merasakan berwisata dengan nuansa pedesaan dan dikelilingi oleh gunung-gunung berjajar bak pagar yang begitu alami.
Tak hanya panorama alam yang asri, Desa Wisata Kampoeng Goenoeng juga menyuguhkan sajian kuliner khas desa serta area adventure dan edukasi. Ada beberapa paket wisata adventure yang ditawarkan Desa Wisata Kampoeng Goenoeng. Antara lain camping, rafting, tubing, outbound, petik apel, petik sayur, petik mawar, dan perah susu sapi.
Lelah melakukan berbagai aktivitas, Anda bisa mencicipi menu masakan ala desa yang disuguhkan sebagai menu kafé dan resto Kampoeng Goenoeng.
5. Desa Wisata Poncokusumo
Desa ini berada di lereng Gunung Semeru, tepatnya di sebelah selatan perbatasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Banyak wisata menarik seperti wisata petik apel, pengolahan sari apel, agro bunga krisan yang indah, outbond, dan aneka kesenian daerah.
Pengunjung bisa menyambangi wisata petik buah belimbing di Desa Argosuko yang tak jauh dari Poncokusumo. Terdapat sekitar 5 desa yang telah membudidayakan perkebunan buah kelengkeng di antaranya, Desa Poncokusumo, Desa Ngadireso, Desa Pandansari, Ringinanom, dan Desa Karangnongko
6. Desa Wisata Ngadas
Desa ini terletak di wilayah Kecamatan Poncokusumo. Uniknya, Desa Ngadas merupakan satu-satunya desa yang didiami oleh suku Tengger di Malang. Di desa wisata ini, pengunjung bisa menyaksikan berbagai adat dan tradisi masyarakat suku Tengger yang masih terjaga yakni kuda lumping, bantengan, dan kuda kencak.
Ada pula beragam upacara adat seperti Entas-Entas, Wolo Goro (upacara pernikahan), Tugel Kuncung, Tugel Gombag, upacara Pujan, Kasada, Karo, Unan-Unan, Barikan, Mayu Dusun, dan Galungan.
Selain keunikan adat istiadatnya, desa ini juga memiliki ragam potensi wisata alam yang sangat menarik, di antaranya Coban Trisula, Ranu Pani serta masih banyak lainnya.
Baca Juga : Wujud Daihatsu Terios Termahal di Dunia, Harga Tembus Rp 1 Miliar
Bahkan, wisatawan juga dapat menikmati matahari terbit di Pananjakan atau Bromo dari Desa Ngadas.
7. Desa Wisata Gubugklakah
Desa Wisata Gubugklakah atau yang disingkat DWG berlokasi di bagian timur Kecamatan Poncokusumo, Malang. Desa Wisata Gubugklakah ini menyajikan panorama alam indah dan kesejukan khas pegunungan.
Desa Gubugklakah memiliki beberapa destinasi yang menarik seperti Wisata Agro Apel, Coban Pancut, dan Coban Gereja. Terdapat beberapa paket wisata yang ditawarkan Desa Gubugklakah.
8. Kampung Desaku Menanti
Dulunya kampung ini merupakan tempat penampungan gelandangan dan pengemis (gepeng). Namun kini disulap menjadi Kampung Wisata Topeng Malangan. Ada 100 topeng yang dipajang di sekitaran kampung tersebut.
Menariknya, ada galeri khusus yang menjual topeng- topeng. Topeng yang terbuat dari bahan fiber itu dijual paling murah 15 ribu, dan paling mahal 35 ribu. Warga Desaku Menanti ini, juga menjual makanan yang berbahan singkong, karena Dusun Barang mempunyai banyak pohon singkong.
Singkong-singkong itu diolah menjadi getuk, lapis, kripik, cenil, bubur dan lainnya untuk di jual di Kampung Topeng.
9. Desa Oro-oro Ombo
Desa ini memiliki keindahan pemandangan gunung yang sangat cantik. Ada beberapa objek wisata yang menarik di desa ini. Objek wisata yang sudah menjadi andalan adalah air terjun Coban Rais.
Coban Rais terletak di dusun Dresel dan tingginya mencapai 20 meter. Di area wisata Coban Rais juga terdapat area kampung yang jaraknya sekitar 3,5 km dari air terjun. Ada pula objek wisata petik buah dan sayur.
10. Desa Agrowisata Bumiaji
Di desa ini terdapat beberapa tempat wisata menarik seperti Mbah Batu, Sumber Air Binangun, Savana Oro-Oro, Makadam Road, Watercress Farm,Etawa Ranch, Galeri OBS, Rumah Batik.