LUMAJANTIMES - Pasca terjadinyanya gempa Sabtu (10/4) kemarin, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Nahdlatul Ulama Lumajang menurunkan 20 aggotanya untuk melakukan pemetaan langkah yang akan dilakukan untuk mengurangi dampak bencana yang menimpa warga, khususnya wilayah selatan Lumajang.
Abdul Majid Ridwan, dari LPBI-NU Lumajang kepada Jatimtimes mengatakan, 20 anggotanya yang sedang berada di lokasi sedang melakukan pemetaan dan mendirikan sejumlah tenda darurat di dekat rumah warga, yang rumahnya rusak berat akibat gempa kemarin.
Baca Juga : Lia Eden Meninggal Dunia, Sosoknya Pernah Ngaku sebagai Malaikat Jibril
"Kita masih melakukan pemetaan dengan dan berkoordinasi bersama BPBD dan relawan lainnya, termasuk dengan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Jatim. Untuk sementara kita mendirikan tenda-tenda sementara di dekat rumah warga yang rusak, sebelum kemudian ditentukan posko tetapnya," kata Abdul Majid Ridwan.
Menurut rencana, LPBI-NU akan menambah jumlah relawan yang bekerja selama 24 jam secara bergiliran dan terjadwal, termasuk di dalamnya nanti distribusi bantuan untuk warga terdampak.
"Sementara itu di desa Sidomulyo kita dirikan 20 tenda langsung di dekat rumah warga yang rusak, untuk tempat tinggal sementara. Kita juga mendirikan di desa Kaliuling Kecamatan Tempursari," jelasnya kemudian.
Sementara untuk pemetaan ini dilakukan setidaknya pada empat kecamatan, masing-masing di Kecamatan Senduro, Parujambe, Tempursari dan Pronojiwo.
Baca Juga : Aktivis Lingkungan di Mojokerto Kirim Surat Tilang Pada Kapolri, Begini Maksudnya!
"Sebagian besar relawan kita, kita tempatkan di Pronojiwo dan Tempursari, karena dua kecamatan ini yang terparah. Yang pasti kita tidak bekerja sendirian, tapi berkoordinasi dengan tim lain agar semuanya terkoordinasi dengan baik," kata Abdul Majid Ridwan, yang sejak sore kemarin berada di wilayah Kecamatan Pronojiwo.