LUMAJANGTIMES - Sampai malam ini jumlah warga Lumajang yang meninggal dunia akibat gempa bumi, Sabtu siang (10/4) bertambah menjadi 5 orang. Hampir seluruhnya terjadi di wilayah selatan Lumajang, khususnya Kecamatan Pronojiwo.
Untuk memastikan kondisi masyarakat yang terdampak gempa, Bupati Lumajang, H. Thoriqul Haq malam ini menginap di Pronojiwo dan Tempursari, dua kecamatan yang mengalami dampak terparah akibat gempa bumi yang terjadi sabtu siang tadi.
Baca Juga : Data Sementara, Ratusan Rumah di Sumbermanjing Wetan Terdampak Gempa
BPBD Lumajang langsung mengirimkan sejumlah kebutuhan yang kemungkinan dibutuhkan oleh warga, terutama warga yang rumah mengalami rusak parah akibat gempa tersebut.
"Kita sudah mengirimkan 2 tenda pengungsi, 150 selimut dan 5 terpal dan sejumlah kebutuhan pengungsi lainnya," kata Wawan Hadi dari Kantor BPBD Lumajang.
Sementara jumlah korban meninggal dunia akibat gempa ini menjadi lima orang, sebagian besar karena reruntuhan bangunan.
Lima warga ini adalah Ahmad Fadholi, warga Desa Tempurrejo Kecamatan Tempursari, meninggal dunia saat menjalani perawatan di RS. Pasrian, Juwanto, warga desa Kaliulang Kecamatan Tepursari, meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan bangunan, H. Nasar / H. Amin, Desa Kaliuling Kecamatan Tempursari, juga karena tertimpa reruntuhan bangunan, Sri Yani, 46 tahun, istri dari Ahmad Fadoli, warga desa Tempurrejo, meninggal dunia saat menjalani perwatan di RS dr. Haryoto Lumajang, dan yang kelima, Bonangi, juga warga Kaliuling Kecamatan Tempursari.
Baca Juga : Pergatsi Kota Malang Menasbihkan Diri Jadi Cabor Baru, Rencana Kenalkan ke Sekolahan
Selain lima warga yang meninggal dunia, BPBD Lumajang untuk sementara mencatat 11 orang mengalami luka berat dan ringan, yang diakibatkan tertimpa reruntuhan banguna, saat gempa terjadi sabtu siang tadi.
Hingga malam kami belum bisa menghubungi Bupati Lumajang Thoriqul Haq yang malam ini sedang berada di Pronojiwo untuk melihat kondisi para pengungsi akibat gempa ini.