TULUNGAGUNGTIMES - Tiga anak yang masih pelajar Sekolah Dasar (SD) mengalami kecelakaan tunggal dengan kondisi satu di antaranya mengalami luka serius.
Dengan satu sepeda motor, tiga anak ini boncengan tiga dan melaju dengan kecepatan tinggi di jalan menikung, akhirnya terjadi kecelakaan di Desa Karangrejo Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung, Kamis (08/04/2021) jam 11.00 wib.
Baca Juga : Sempat Rusak dan Tak Digunakan, Jalur Pasirian Tempursaru Lumajang Kembali Dibangun
Aksi ini, sempat divideokan netizen dan menjadi viral di media sosial. Lantaran, ketiganya tampak kesakitan dengan sepeda motor masuk ke dalam sungai.
Kapolsek Boyolangu, AKP Sukirno saat dihubungi membenarkan adanya kejadian kecelakaan tunggal ini.
"Benar, terjadi ecelakaan lalu lintas sepeda motor atau laka tunggal," kata Sukirno.
Identitas ketiga anak ini yang kecelakaan dengan kendaraannya sepeda motor Honda Astrea Prima Nomor Polisi AG 3315 RBX ini dikemudikan oleh anak berinitial GL (12) dengan membonceng dua temannya yakni RZ (12) dan VT (11) masing-masing beralamat di Desa Wajak Lor Kecamatan Boyolangu.
"Sepeda motor yang dikendarai bertiga ini melaju dari arah barat menuju ke timur, saat di tengah sawah timur kantor Desa Karangrejo karena kecepatan yang agak tinggi dengan jalanan posisi menikung dan karena kurangnya waspada akhirnya terjadilah laka yang menyebabkan sepeda motor terjun ke sungai," ungkap AKP Sukirno.
Atas peristiwa itu, pengendara sepeda motor berinitial RZ mengalami luka cukup serius hingga tidak sadar dan GL mengalami luka parah di kepala. Sedangkan, VT mengalami luka gores babras.
Baca Juga : Sambut Bulan Suci Ramadan, Ribuan Miras Dimusnahkan Polres Tulungagung
Mendapat informasi dari masyarakat, petugas dari Polsek Boyolangu langsung menghubungi Unit Laka Satlantas Polres Tulungagung untuk datang ke lokasi.
Sesampainya di lokasi, petugas melakukan olah TKP, meminta keterangan para saksi dan mengevakuasi korban ke rumah sakit serta mengamankan barang bukti.
Dari keterangan warga, lokasi kecelakaan ini sering dijadikan arena balap liar anak-anak muda.
"Istilahnya belajar ngeboh (memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi), namun tidak lepas kendali dan nyebur ke sungai," kata SP, warga sekitar.