MALANGTIMES - Bantuan program kembali mengalir ke Dinsos-P3AP2KB (Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) Kota Malang. Kali ini Dinsos-P3AP2KB mendapatkan bantuan program pelatihan untuk penyandang disabilitas dari USAID (Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat) melalui dua lembaga.
"Jadi, tahun 2021 ini kami mendapatkan beberapa bantuan program dari USAID. Ada dua. Satu melalui USAID Mitra Kunci. Satunya lagi melalui USAID JAPRI-PWD," ungkap Kepala Bidang Replinjamsos (Rehabilitasi dan Perlindungan Jaminan Sosial) Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Titik Kristiani kepada MalangTIMES.com, Senin (5/4/2021).
Baca Juga : Inflasi 0,08 Persen, Kota Malang Catat Inflasi Terendah di Jatim
Bantuan USAID melalui dua lembaga tersebut sama-sama bergerak memfasilitasi masyarakat penyandang disabilitas. Namun hanya berbeda dalam hal penyediaan fasilitas pelatihan terhadap penyandang disabilitas.
"Mitra Kunci itu mengoordinasi beberapa OPD (organisasi perangkat daerah, red). Jadi, Dinsos-P3AP2KB (menyediakan, red) orang penyandang disabilitas yang akan diberi pelatihan. Mitra kunci menggandeng BLK (Balai Latihan Lerja, red) Wonojati dan BLK Singosari untuk memberikan pelatihan dan biaya (pelatihan, red)," ujar Titik.
Setelah para penyandang disabilitas tersebut mendapatkan pelatihan di BLK Wonojati dan BLK Singosari,mereka akam disambungkan kepada pihak OPD terkait. "Mereka akan disambungkan oleh USAID Mitra Kunci dengan Diskopindag untuk pembinaan manajemen kewirausahaannya. Selanjutnya akan disambungkan ke Disnaker-PMPTSP untuk disalurkan tenaga kerjanya," terangnya.
Selain itu, untuk memberikan ruang terhadap produk dari para penyandang disabilitas, USAID Mitra Kunci juga akan menggandeng perusahaan-perusahaan untuk penyediaan lahan pekerjaan dan memanfaatkan CSR (corporate social responsibility) dari perusahaan tersebut.
"Supaya tenaga kerja yang sudah dilatih ini bisa disalurkan di perusahaan-perusahaan dan juga dititipkan produksinya untuk pameran. USAID Mitra Kunci membantu mengoordinasi penyandang disabilitas supaya berdaya, supaya bisa mandiri," kata Titik.
Sementara, untuk bantuan program melalui USAID JAPRI-PWD (Jadi Pengusaha Mandiri-People With Disabilities), Titik mengatakan fasilitas yang diberikan kepada para penyandang disabilitas berupa pelatihan kewirausahaan dengan menggunakan pendamping.
Baca Juga : Sesmenko Perekonomian Susiwijino Apresiasi Lapak UMKM Kota Madiun
"Perbedaannya, kalau Mitra Kunci, pelatihnya langsung dari BLK. Tetapi kalau JAPRI-PWD, mereka menggandeng perguruan tinggi. Perguruan tinggi yang melatih pendamping. Jadi, nanti pendamping itu menjadi ToT (training of trainer, red). Pendamping inilah yang melatih para disabilitas tadi," terangnya.
Peran Dinsos-P3AP2KB Kota Malang yakni menyediakan data penyandang disabilitas untuk menjadi peserta pelatihan kewirausahaan dan menyediakan tempat pelatihan yang diselenggarakan USAID JAPRI-PWD bersama IIE (The Powe of International Education), Mien R. Uno Foundation, Prestasi Junior Indonesia, Kelompok Perempuan dan Sumber-Sumber Kehidupan, serta Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia.
"Peserta dari data penyandang disabilitas itu sebagian dari Dinsos-P3AP2KB. Dari data yang sudah tersedia, kemudian mereka mencari. Data disabilitas kita sudah BNBA (by name by address, red). Jenis kedisabilitasannya itu di situ juga sudah ada," pungkas Titik.