MALANGTIMES - Vaksinasi terhadap masyarakat yang dikategorikan lansia (lanjut usia) di Kota Malang telah dimulai pada hari Kamis (1/4/2021) secara drive thru di halaman mini Block Office Kota Malang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif menyebutkan, bahwa ribuan vial Vaksin Covid-19 telah tersedia di puskesmas yang ada di Kota Malang.
Baca Juga : Libur Panjang, Arus Lalu Lintas Masuk Kota Malang Padat
"Kalau vialnya dosisnya yang sudah didistribusikan ada 5.296 vial di 16 puskesmas," ujarnya kepada MalangTIMES.com melalui sambungan telepon, Sabtu (3/4/2021).
Husnul mengatakan, bahwa berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Malang yang didapatkan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Malang terkait data lansia di Kota Malang sebanyak 75 ribu orang.
"Kalau lansianya 75 ribu. Ketersediaan vaksin kalau vial dosisnya yang sudah didistribusikan ada 5.296 di 16 puskesmas. Kekurangannya menunggu dari Kementerian Kesehatan RI," terangnya.
Untuk selesainya vaksinasi kepada para lansia di Kota Malang, dikatakan Husnul, masih belum dapat ditentukan. Hal itu disebabkan dengan tergantung ketersediaan vaksin yang terdapat di masing-masing puskesmas.
"Tergantung vaksin yang tersedia. Iya (tergantung dropping vaksin dari Kemenkes, red)," katanya.
Sementara itu, terkait vaksinasi dengan sistem drive thru, Husnul menuturkan, telah dilakukan secara perdana kepada 70 peserta lansia yang bertempar di halaman mini Block Office.
"Untuk yang lansia yang di balai kota itu yang hari pertama sejumlah 70 yang di balaikota. Kemudian bersamaan dengan itu kan di Lavalette itu 353," terangnya.
Dokter yang sekaligus menjabat sebagai Juru Bicara Satgas (Satuan Tugas) Covid-19 Kota Malang ini pun menjelaskan cara pendataan bagi para lansia yang mengikuti program vaksinasi, yakni sudah terdata di masing-masing puskesmas.
Baca Juga : Regulasi Insentif dan Kemudahan Investasi, Bappeda Kota Malang Beri Sorotan
"Itu sudah ada di puskesmas sesuai dengan data kependudukan Dispendukcapil. Nanti koordinasi dengan puskesmas kemudian lewat RT/RW yang ada koordinator badan kesehatannya. Itu nggak semua, karena memang vaksinnya masih terbatas," jelasnya.
Setelah pendataan yang dilakukan oleh jajaran RT/RW di masing-masing kampung, selanjutnya calon penerima vaksin tersebut harus menunggu terlebih dahulu hingga ketersediaan vaksin dapat mencukupi.
"Biasanya RT sama RW yang mendata. Iya betul (menunggu ketersediaan vaksin, red). Yang penting sudah ada data yang masuk, nanti pelaksanaannya itu sangat bergantung pada ketersediaan vaksin yang ada," jelasnya.
Rencana ke depan juga terdapat wacana dari Pemerintah Kota Malang memberlakukan proses vaksinasi massal kepada para masyarakat lansia di GOR (Gelanggang Olah Raga) Ken Arok. Husnul pun menuturkan, nantinya hal itu akan menyesuaikan dengan ketersediaan vaksin di Kota Malang bagi lansia.
"Itu nanti kalau ketersediaan vaksin ada dan dengan aplikasinya Halodoc. Ya nanti kerjasama antara Halodoc dengan Diskominfo," pungkasnya.