MALANGTIMES - Kabar gembira bagi kalian penghobi wisata alam pendakian gunung. Pasalnya, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) kembali membuka area wisata pendakian Gunung Semeru mulai besok, Kamis (1/4/2021).
Meski mulai dibuka kembali, para pendaki yang ingin melakukan aktivitas pendakian tetap harus mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Mengingat, saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Baca Juga : Tiga Gedung Bioskop di Kota Kediri Dibuka Kembali
Plt Kepala BB-TNBTS R. Agus Budi Santosa mengatakan, pembukaan jalur pendakian itu dilakukan kembali berdasarkan hasil rapat koordinasi yang digelar pada Senin (29/3/2021) lalu. Di mana jalur pendakian dibuka dengan menerapkan standar operasional prosedur (SOP) pendakian di masa adaptasi kebiasaan baru.
"Pendakian Gunung Semeru pada masa adaptasi kebiasaan baru di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dibuka kembali pada Kamis 1 April 2021. Tapi tetap harus menerapkan SOP adaptasi kebiasaan baru," katanya.
Adapun, bagi para pendaki yang ingin ke Gunung Semeru, harus memenuhi beberapa persyaratan. Seperti, kuota pendaki yang dibatasi sebanyak 180 orang per hari atau 30 persen dari daya tampung atau daya dukung kawasan.
"Jumlah kuota pendakian yang disepakati adalah 180 orang per hari atau 30 persen dari daya tampung. Kemudian nanti diadakan monitoring dan evaluasi untuk kuota pendakian di bulan berikutnya," imbuhnya.
Kemudian, berkaitan dengan rentang waktu pendakian juga harus dibatasi, maksimal tiga hari dua malam. Dalam hal ini, pendaki juga dilarang menuju ke Puncak Mahameru yang berada di ketinggi 3.676 meter di atas permukaan laut.
"Batas maksimal pendakian maksimal adalah hingga Kalimati," jelasnya.
Baca Juga : GP Ansor dan Banser Tulungagung Apresiasi Penangkapan Terduga Teroris di Tenggur
Sementara itu, bagi pendaki yang ingin melakukan pendakian, bisa mendapatkan tiket melalui booking online di laman resmi BB-TNBTS, yakni bookingsemeru.bromotenggersemeru.org.
Sebagai informasi, pendakian Gunung Semeru ditutup sejak 30 November 2020 saat gunung tersebut menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik. Pendakian menuju puncak tertinggi Pulau Jawa itu tidak dibuka kembali sampai pada penutupan rutin untuk pemulihan ekosistem, yakni pada Januari hingga Maret 2021.
