TULUNGAGUNGTIMES - Kehadiran sejumlah kepala desa ke Pendopo Tulungagung, Selasa (30/03/2021) di tengah pro kontra kenaikan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) terpantau dari pagi hingga siang. Sejumlah kepala desa dari berbagai Kecamatan itu ada yang datang dengan kelompok kecil ada juga yang secara bersamaan dalam satu kecamatan.
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo saat dikonfirmasi mengatakan, kedatangan sejumlah kepala desa ke Pendopo Kabupaten Tulungagung ini untuk komunikasi dan mencari jalan keluar atas permasalahan yang terjadi. "Intinya datang membahas tentang NJOP, itu bagaimana lebih feleksibel dan bagaimana baiknya di lapangan," kata Maryoto Birowo.
Baca Juga : Bupati Salwa Konsentrasi Garap Kemandirian Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial
Selain itu, para kepala desa disebutkan oleh Maryoto datang untuk mencari solusi ditengah adanya kenaikan yang menimbulkan polemik itu.
"Para kepala desa memberi masukan, juga mencari solusi bersama bagaimana baiknya karena setelah lima tahun kita memang belum pernah mengalami perubahan nilai," jelasnya.
Karena masukan yang diberikan baik, ia meminta Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) untuk menunda dan memberi batas waktu jatuh tempo pemberian SPPT-PBB ke wajib pajak. "Kita sudah minta agar diberi kelonggaran waktu pembagian (SPPT-PBB) hingga dua bulan," jelasnya.
Selain memberikan penjelasannya, Bupati sambil bercanda juga menyitir lagu Pance F Pondaag. "Kucari jalan terbaik," katanya sambil tertawa lepas.
Disinggung terkait adanya kepala desa yang tetap menolak kenaikan NJOP dan berimbas pada naiknya SPPTPBB-P2 bupati tidak ingin menanggapi lebih jauh. "Sampean kan tau sendiri itu, ya monggo bagaimana yang menilainya saja," imbuhnya.
Baca Juga : Kadin Abal-Abal Minta Transferan Uang Terjadi di Tulungagung, Janji Bagi-Bagi Proyek
Sementara itu, rombongan para kepala desa dari Rejotangan juga tampak bertemu Bupati Tulungagung di ruang yang sama. "Kedatangan kami ini adalah menjalankan fungsi pemerintahan dan supaya masalah seperti ini segera selesai," kata camat Rejotangan, Didi Djarot saat berjalan menuju ke mobilnya.
Ia tidak banyak menjelaskan apa saja yang disampaikan ke Bupati Tulungagung bersama para kepala desa. Apakah 16 Kades di Rejotangan telah sepakat dan hadir dalam pertemuan itu, Djarot mengatakan satu kepala desa izin karena ada kepentingan lain.