MALANGTIMES - Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang Prof Abdul Haris, membuka orientasi mahasiswa baru program Doktor Hukum Keluarga Islam (HKI) secara daring.
Dalam pembukaan orientasi mahasiswa baru Program Doktor HKI itu, Rektor kelahiran Lamongan itu nampak bersemangat. Pasalnya, baru saja dibuka sebagai program studi (Prodi) baru, Program Doktor HKI telah banyak diminati hingga bisa mencapai satu kelas. "Baru dibuka ada 16 mahasiswa," ungkapnya saat ditemui usai pembukaan orientasi Program Doktor HKI di Ruang sidang Fakultas Syariah lantai 1, Selasa (30/1/2021).
Baca Juga : Kunjungan Wisatawan Kota Batu Naik 35 Persen
Prodi HKI juga diminati hingga luar negeri. Akan tetapi, saat ini karena sesuatu hal pertimbangan, mahasiswa luar negeri tersebut masih belum akan melakukan kuliah pada semester ini. "Mereka akan kuliah di semester depan. Program S2 dan S3 ini dalam satu tahun membuka dua kali pendaftaran," terangnya.
Bukan hanya Program HKI, lanjut Haris, jika antusias mahasiswa baru pada program doktor juga terlihat pada Prodi Ekonomi Syariah yang juga merupakan prodi baru di UIN Maliki Malang.
Pada Prodi Ekonomi syariah, tak kalah antusiasnya. Baru saja dibuka hingga kini telah mendapatkan 33 mahasiswa baru yang dibagi dalam dua kelas. Kedepan UIN Malang akan terbalik dalam perbandingan studi para mahasiswa. 60 persen akan lebih ditekankan dalam pendidikan S2 dan S3, kemudian 40 persen untuk program S1.
"Ini menjadi unggulan bagi UIN Malang, kenapa ?, Karena kedepan UIN Malang lebih banyak melayani program S2 dan S3. Nantinya akan perbandingan terbalik antara mahasiswa program S1, S2 maupun S3," terangnya.
Dilanjutkan Haris, jika hal ini juga bagian partisipasi UIN Maliki Malang untuk berbagi dengan perguruan tinggi lain dalam memberikan pelayanan pendidikan S1.
Baca Juga : Dukung Pendidikan di Jatim, PT Indomarco Prismatama Serahkan Bantuan Laptop dan Smartphone
Dan dengan adanya prodi-prodi baru yang banyak diminati ini, pihaknya berharap bisa memberikan sumbangsih terhadap negara maupun bangsa. Sebab, saat ini HKI ini memang sangat dibutuhkan.
"Untuk memperbaiki negara, harus memperbaiki dari lingkup keluarga kita. Disini tentu akan dibahas bagaimana menata sebuah keluarga yang baik sesuai perspektif islam. Maka hal itu juga akan menguatkan dan berimbas pada keteguhan NKRI harga mati," pungkasnya.