MALANGTIMES - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang memberikan beberapa persyaratan khusus sebelum uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) dilaksanakan. Legislatif mendorong ager persyaratan tersebut menjadi perhatian untuk PTM yang diagendakan bakal berlangsung pada April 2021 mendatang.
Dalam catatannya, Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPRD Kabupaten Malang Sodikul Amin, meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk melakukan beberapa pendataan. Salah satunya menghimpun data para siswa atau Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) yang rentan, terpapar Covid-19, atau yang memiliki riwayat komorbid sebelum melangsungkan uji coba PTM.
Baca Juga : Berlaku April, ASN Pemkot Kediri yang WFH Wajib Lakukan E-Finger
”Terkait dengan pendataan, apapun itu siafatnya wajib. Apalagi yang misalnya ada siswa yang rentan (terpapar Covid-19, red), itu harus dijadikan pertimbangan,” tegasnya.
Menurutnya, pendataan tersebut dilakukan guna memastikan uji coba PTM di Kabupaten Malang benar-benar aman untuk dilangsungkan. ”Karena ini dalam tahap uji coba, namanya uji coba juga harus ada pembatasan. Jadi kalau ada yang rentan, jangan dipaksakan untuk tetap melangsungkan pembelajaran tatap muka,” ulasnya.
Guna lebih meminimalisir terjadinya penularan Covid-19 saat uji coba PTM berlangsung, Sodikul meminta kepada Pemkab Malang melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Malang, untuk memastikan protokol kesehatan (prokes) benar-benar dijalankan saat uji coba berlangsung.
”Terkait dengan proses pembelajaran secara tatap muka, tentunya prokes itu juga sudah mutlak harus disiapkan. Misalnya mulai dari ketersediaan tempat cuci tangan, hingga mekanisme pembagian kelas guna meminimalisir terjadinya kerumunan,” jelasnya.
Sekedar informasi, dijelaskan Sodikul, ketetapan protokol kesehatan yang dimaksud tersebut meliputi kewajiban mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, hingga menghindari kerumunan dan mobilitas.
”Kemudian kita harus memberikan informasi dan edukasi terkait kondisi pandemi saat ini. Kita (DPRD Kabupaten Malang) berharap, Kadispendik (Kepala Dinas Pendidikan) mampu meyakinkan orang tua dan siswa, bahwa kegiatan belajar mengajar secara terbuka ini harus terjaga keamanannya dari penyebaran virus Covid-19,” ulasnya.
Terkait penyampaian informasi dan edukasi soal pandemi Covid-19, Sodikul menyarankan bila perlu tahapan sosialisasi uji coba pembelajaran tatap muka dilakukan dengan cara bertemu secara langsung.
”Sangat perlu, karena untuk menyampaikan informasi itukan harus langsung. Artinya dari pihak Dinas bisa melibatkan para kepala sekolah, perwakilan orang tua siswa untuk diajak berkomunikasi. Forum itu bisa digunakan untuk penyampaian edukasi terkait dengan kondisi pandemi saat ini,” paparnya.
Baca Juga : Minimalisir Data Ganda, KPU Kota Batu Sinkronisasi Triwulanan
Menurutnya, tahapan penyampaian informasi dan edukasi tersebut tidak cukup dilakukan sekali atau hanya sebagai formalitas. Namun, juga harus dilakukan secara berkelanjutan. ”Artinya ada edukasi yang dilakukan secara berulang-ulang dan berkesimambungan. Tujuannya agar siswa maupun pihak orang tua tetap memperhatikan bahwa saat ini situasinya masih pandemi,” tambahnya.
Guna memastikan uji coba pembelajaran tatap muka berlangsung sesuai dengan ketetapan yang berlaku, Sodikul berjanji jika para anggota dewan juga akan melakukan pendampingan di lapangan.
”Saat uji coba kami juga akan memberikan pendampingan, sehingga proses belajar mengajar secara tatap muka bisa dilakukan meski dengan catatan harus mengedepankan aspek kesehatannya,” ujarnya.
Ketika disingung soal berapa sekolah di Kabupaten Malang yang siap melangsungkan uji coba pembelajaran tatap muka, politisi dari Partai NasDem ini mengaku belum melakukan pendataan secara rinci. Sebab, sampai saat ini Dispendik Kabupaten Malang juga masih dalam proses pendataan.
”Secara spesifik kita belum tahu uji coba akan berlangsung berapa lama dan ada berapa sekolah yang siap, tapi yang jelas dari sisi kebijakan DPRD oke, tapi dengan catatan itu tadi. Jadi secara lebih detil silahkan ditanyakan ke Pak Kadispendik, karena sejauh ini informasinya hanya berupa keinginan untuk uji coba itu (PTM),” pungkasnya.