MALANGTIMES - DP3AK (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan) Jawa Timur bersama Dinsos-P3AP2KB (Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) Kota Malang menggelar pelatihan pembinaan pengembangan produktiditas usaha bagi industri rumahan tahun anggaran 2021.
Gelaran agenda pelatihan ini digelar di UPT (Unit Pelaksana Teknis) PTKS (Peningkatan Tenaga Kesejahteraan Sosial) Malang yang diikuti oleh 40 orang peserta yang terdiri dari lima kecamatan yang ada di Kota Malang.
Baca Juga : Usai Didesak, Pemkot Surabaya, Bonek Mania dan Manajemen Persebaya Setujui 7 Hal Ini
Dalam agenda pelatihan tersebut menghadirkan dua pemateri yakni pertama Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Dra Ani Rahmawiyati MSi dan yang kedua dari Marketing Association yakni Fernandes Raymond.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Dra Ani Rahmawiyati MSi mengatakan bahwa pada gelaran pelatihan tersebut berkaitan dengan pemberdayaan perempuan yang menyangkut pada industri-industri rumahan yang berada di Kota Malang.
Terlebih lagi, Kota Malang juga disampaikan Ani terkenal dengan pariwisata serta kulinernya. Otomatis kata Ani jika sebuah daerah memiliki objek-objek wisata juga harus disediakan beragam oleh-oleh yang digunakan sebagai buah tangan untuk para wisatawan.
"Maka kita pasang kita kasih counter, kita berikan masukan supaya nanti bisa dititipkan di hotel atau di restoran, atau di tempat oleh-oleh. Itu produk-produknya mereka kalau bisa yang berkualitas, karena nanti akan bersaing dengan produk yang ada di luar negeri. Di samping itu kemasan harus menarik," ungkapnya kepada MalangTIMES.com, Rabu (24/3/2021).
Ani melanjutkan bahwa pelatihan yang diberikan merupakan sosialisasi terkait industri rumahan. Mulai dari pra produksi, produksi hingga pasca produksi. Pihaknya berkeinginan agar produk dari Kota Malang dapat dikenal hingga seluruh Indonesia bahkan luar negeri.
"Jadi kegiatan ini bertujuan bahwa industri-industri rumahan yang berskala kecil itu bisa berkembang, menjadi skala besar, dari mikro jadi makro. Itu diharapkan juga pemasarannya harus bertahap, bisa sampai luar negeri," jelasnya.
Baca Juga : Ditunjuk AHY Jadi Plt Ketua DPC Partai Demokrat Kota Malang, Begini Respons Sutiaji
Sehingga dikatakan Ani bahwa nantinya pendapatan per kapita di Kota Malang perlahan akan menunjukkan kenaikan dan perkembangan. "Pengunjung-pengunjung dari luar negeri juga bisa menikmati makanan khas Indonesia terutama kota malang. Karena Kota Malang kan sudah punya makanan khas," ujarnya.
Sementara itu, pihaknya berharap agar gelaran pelatihan bagi industri rumahan dapat terselenggara dengan lancar sesuai dengan program dan rencana sejak awal disusun. Serta khususnya bagi ibu rumah tangga di Kota Malang dapat menyalurkan kreativitas dan inovasinya dalam sebuah produk yang layak bersaing dengan produk lainnya.
"Terutama industri rumahan, bagi ibu rumah tangga itu bisa mandiri. Bisa meningkatkan pendapatannya sebagai kepala rumah tangga. Setara dengan bapak, terus bisa mencetuskan kreativitas dan inovasinya selain produk itu," pungkasnya.