MALANGTIMES - Melalui gelaran acara sosialisasi kaukus politik bagi perempuan,
Dinsos-P3AP2KB (Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) Kota Malang mengharapkan agar perempuan-perempuan di Kota Malang dapat bersuara untuk menyampaikan aspirasinya.
"Harapannya ada suara perempuan yang bisa meningkatkan perspektif gender antara perempuan dengan laki-laki. Biar nggak terpuruk banget para perempuan," ungkap Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Penny Indriani kepada MalangTIMES.com, Selasa (23/3/2021).
Baca Juga : Kapolri Resmi Launching ETLE Nasional, 12 Polda Terapkan Tilang Elektronik
Penny melanjutkan bahwa pada acara Sosialisasi Kaukus Politik Bagi Perempuan yang diselenggarakan oleh Dinsos-P3AP2KB Kota Malang tersebut juga turut mengundang Dosen Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya Ahmad Faidlal Rahman dan Anggota Komisi D DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita.
Dalam gelaran tersebut juga dihadiri oleh kelompok perempuan yang berasal dari berbagai organisasi serta instansi pemerintahan di Kota Malang. Disampaikan Penny bahwa acara tersebut tujuan utamanya membidik para ibu-ibu yang berada di Kota Malang.
"Kenapa ibu-ibu? Karena perempuan di Kota Malang berjumlah sekitar 57,6 persen dari penduduk Kota Malang adalah ibu-ibu. Alangkah hebatnya kalau ibu-ibu juga menambah pengetahuannya di bidang politik," ujarnya.
Disampaikan Penny bahwa ibu-ibu yang berada di Kota Malang sudah saatnya mulai memahami politik dalam arti luas. Menurutnya suara atau kemampuan dari ibu-ibu yang berasal dari organisasi maupun instansi di bidang politik akan dapat menyuarakan kepentingan perempuan kedepan.
Lanjut Penny bahwa untuk saat ini di beberapa bidang, perempuan sudah mulai setara dengan laki-laki. Namun khusus dalam bidang politik masih kurang suara-suara perempuan yang terakomodir.
"Selama ini kita perempuan di pendidikan oke lah, sudah hampir setara dengan pria, di kesehatan juga sudah, di tenaga kerja rata-rata penerimaan dibutuhkan pria, wanita yang belum menikah, di segi politik masih kurang. Ini yang harus kita perjuangkan," ujarnya.
Baca Juga : Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Sumber Air, Tugu Tirta Malang Buat 15 Titik Sumur Resapan
"Di tangan ibu-ibu semua, nyawa kita semua bisa diperjuangkan setara dengan pria. Bukan merendahkan pria tapi paling tidak perspektif gender itu sudah kita laksanakan di Kota Malang," imbuhnya.
Selama ini, IPG (Indeks Pembangunan Gender) di Kota Malang disampaikan Penny bahwa berada di angka 92,6 persen. Angka persentase tersebut dikatakan Peny masih belum setara dengan kelompok laki-laki.
"Oleh karena itu kita bareng-bareng menyuarakan, setidaknya IPG Kota Malang bisa mencapai 98 persen sekian, itu harapan saya. Kemarin juga dilakukan penilaian APE di Kota Malang. Semoga di tahun 2021 ini juga bisa mendapatkan Anugerah Parahita Ekapraya yang selama ini kita idam-idamkan," terangnya.
Terakhir, Penny menuturkan bahwa agar rangkaian kegiatan dari Sosialisasi Kaukus Politik Bagi Perempuan yang diinisiasi oleh Dinsos-P3AP2KB Kota Malang dapat bermanfaat dan perempuan lebih bisa mendapatkan hak yang sama dalam bidang politik.