free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Kebijakan Impor Beras Bikin Petani Kota Batu Resah, Persaingan Jadi Alasan Utama

Penulis : Mariano Gale - Editor : Pipit Anggraeni

22 - Mar - 2021, 21:43

Placeholder
Salah satu petani, Jumadi saat dijumpai di tempat tinggalnya di Dusun Pendem, Senin (22/3/2021).

BATUTIMES - Pemerintah pusat berencana mengimpor beras sebanyak 1 juta ton. Rencana itu telah disepakati dalam rapat koordinasi terbatas (Rakortas) Kemenko Perekonomian bersama Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Perum Bulog pada 19 Februari 2021 lalu.

Hal itu, membuat para petani merasa resah. Salah satunya dirasakan petani dari Dusun Pendem, Kota Batu, Jumadi yang menilai, kebijakan impor beras tersebut justru sangat merugikan para petani. Sebab, beras di Indonesia sudah melimpah.

Baca Juga : Lakukan Kajian, Pemkab Malang Sebut Pisang Jenis Baru Bisa Dijadikan Tepung hingga Pasta

"Hasil beras di Indonesia sudah cukup, ngapain lagi impor beras. Petani sering menjadi korban dari kebijakan pemerintah. Ini harus didebat dan diperjuangkan," ujarnya,  Senin (22/3/2021).

Lanjutnya, jika mengimpor beras sebanyak itu, akan terjadi persaingan antara beras lokal. Untuk harga padi lokal saat ini Rp 4,5 ribu per kilogram, jika dari tengkulak Rp 4,8 ribu perkilogram.

"Ketakutanya dalam persaingan itu, beras lokal kalah. Dan otomatis petani lokal juga akan menurun penghasilannya. Untuk beli solar saja sulit dan kadang untuk beli pupuk juga tidak cukup," ujarnya.

Mengingat, Kota Batu terdapat sentra ketahanan pangan di Desa Pendem. Sentra itu dinamakan Lumbung Bumi yang sekaligus dijadikan wisata berbasis masyarakat.

Sementara itu, Kepala Desa Pendem Tri Wahyuwono Effendy mengatakan, Desa Pendem memiliki dua ribu lebih hektare sawah padi. Setiap panen satu hektare sawah dapat menghasilkan 10 ton beras.

Baca Juga : KPK Kembali Periksa Saksi Dugaan TPK, Balai Kota Batu Dijaga Ketat

"Jika dikalikan saja, setiap panen kita bisa menghasil kan berapa ton beras. Dua ribu hektare itu terbagi di empat dusun, 35 hektare ada di Desa Pendem," ujarnya.

Dengan begitu di Desa Pendem saja setiap panen ada stok beras sebanyak 20 ribu ton beras. "Stok itu cukup untuk ketahanan pangan di Desa Pendem, tapi jika untuk menghidupi seluruh Kota Batu masih kurang," ujarnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mariano Gale

Editor

Pipit Anggraeni