free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Gaya Hidup

Gaya Fashion Baru Batik Ecoprint Mulai Banjir Peminat

Penulis : Eko Arif Setiono - Editor : A Yahya

21 - Mar - 2021, 03:09

Placeholder
Proses pembuatan batik Batik Ecoprint.(eko arif s/Jatimtimes)

KEDIRITIMES - Motif dan bentuk daun ternyata bisa menjadi sebuah karya yang indah saat diaplikasikan dalam selembar kain. Hal itu terlihat dari berbagai corak kain ecoprint yang dibuat Agus Praptina Susena, seorang ibu rumah tangga asal Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri. Namun, untuk menghasilkan kain yang indah tidaklah mudah. Dibutuhkan bakat seni dan ketelatenan untuk menghasilkan batik ecoprint.

Satu per satu dedaunan itu ditata apik dalam selembar kain putih. Mulai daun jati, kenikir, kelor, hingga dedaunan lain yang memiliki bentuk apik. Dibutuhkan ketelatenan untuk memadupadankan masing-masing daun agar membentuk motif yang apik.

Baca Juga : 4 Alat Bantu "Nyethe" yang Terkenal di Tulungagung

"Membuat ecoprint butuh seni. Memanfaatkan keindahan alam. Ini yang menjadi harga jual dalam setiap lembar kain ecoprint," ujarnya.

Tiada hari bagi Susena sapaan akrabnya, untuk tidak bergelut dengan berbagai jenis daun itu. Tiap hari dia selalu mencoba berbagai motif baru dalam membuat ecoprint. Dia berkreasi dengan semua bahan untuk menghasilkan sebuah karya.

Ecoprint merupakan teknik pewarnaan alami dengan cara menempel bentuk asli tumbuhan (daun/bunga) ke permukaan kain yang diinginkan. Sehingga menghasilkan sebuah kain dengan motif yang indah. Teknik ini prosesnya sederhana, tak menggunakan mesin dan tentunya ramah lingkungan.

Tren gaya hidup ramah lingkungan inilah yang mendasari Susena menekuni dan mengembangkan batik Ecoprint.

Susena mengaku, jika hasil sebuah karya yang dibuatnya tersebut telah memiliki banyak peminat. Selain di Kediri, luar daerah seperti Surabaya, Malang dan Madiun juga menjadi lokasi pasar penjualannya. Tak heran, dalam sebulan sedikitnya 30 potong pesanan ecoprint datang dari konsumennya.

Sedangkan untuk harga, Susena mengaku tergantung dari jenis kain yang digunakan mulai dari katun maupun sutra. Paling murah, untuk 2 meter kain ecoprint dijual seharga Rp 250 ribu dan paling mahal bisa mencapai Rp 1 juta rupiah untuk kain jenis sutra.

Baca Juga : Peduli Lingkungan Hidup, WOM Finance Tanam 1.000 Pohon untuk Penghijauan

"Selain jenis kain yang dipergunakan. Sebenarnya untuk patokan harga sendiri sebenarnya juga dipengaruhi oleh tingkat kerumitan dari motif yang diinginkan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Susena mengatakan, selain mencetak ecoprint melalui media kain yang bisa digunakan untuk membuat baju. Lewat ecoprint, dirinya juga dapat mengaplikasikannya pada media pembuatan tas kain yang tentu hasilnya juga tak kalah menakjubkan. "Selain media kain, juga bisa dibuat pada kerajinan tas bahkan sendal pun juga bisa," ujarnya.

Susena akui, semakin ke sini minat masyarakat terhadap ecoprint semakin besar. Bahkan semakin besarnya, ia pun terkadang harus kewalahan untuk memenuhi pesanan.

Ia pun, pada akhirnya memanfaatkan tetangga dekat rumah untuk membantu memenuhi pesanan-pesanan tersebut. "Jadi ini sekalian saya memberikan lapangan pekerjaan bagi ibu rumah tangga dekat rumah," terangnya.


Topik

Gaya Hidup



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Eko Arif Setiono

Editor

A Yahya