free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Pimpin Panen Raya Padi Hidroganik, Bupati Rini Dorong Ketahanan Pangan di Masa Pandemi

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : A Yahya

18 - Mar - 2021, 22:20

Placeholder
Bupati Blitar, Rini Syarifah (paling kiri) memimpin langsung panen padi hidroganik di BPP Srengat.(Foto : Aunur Rofiq/BlitarTIMES)

BLITARTIMES - Sebagai salah satu daerah pertanian terbesar di Jawa Timur, Kabupaten Blitar tak henti-hentinya berinovasi. Di bidang pangan, Pemkab Blitar melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) banyak melakukan inovasi dan terobosan. Di antaranya pemanfaatan limbah batang tembakau untuk media tanam padi sistem hidroganik

Kegiatan penanaman padi sistem hidroganik ini Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar bersinergi dengan Universitas Islam Malang (Unisma) dan P4S Alam Lestari Blitar. Kegiatan ini bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun Anggaran 2020. Inovasi ini menuai sukses dan puncaknya ditandai dengan panen raya padi hidroganik dan panen ikan lele yang dipimpin langsung Bupati Blitar Rini Syarifah di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Srengat, Kamis (18/3/2021). 

Baca Juga : Terdampak Pandemi, Setoran PAD Bangkalan Masih 3,71 Persen di Triwulan Pertama

 

Dalam sambutanya, Bupati Rini Syarifah menyampaikan pujian atas inovasi yang dilakukan Dinas Pertanian dan Pangan bersama-sama dengan Unisma dan P4S Alam Lestari. Penanaman padi hidroganik ini dipusatkan di BPP Kecamatan Srengat dimana penanamanya dimulai pada 3 Desember 2020.

“Inovasi ini menjadi percontohan. Saya berharap BPP Srengat bisa meningkatkan fungsinya sebagai pusat kegiatan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan. Inovasi di bidang pertanian mutlak diperlukan karena seperti kita tahu pandemi Covid-19 berdampak di seluruh sektor kehidupan, termasuk gangguan ketersediaan bahan pangan. Inovasi teknologi di bidang pangan harus dilakukan agar tidak terjadi kerawanan pangan,” kata Bupati  Rini. 

Orang nomor satu di Kabupaten Blitar mendorong agar petani di seluruh wilayah Kabupaten Blitar mencontoh inovasi pertanian yang diterapkan di BPP Srengat. Ya, inovasi padi hidroganik seperti yang dilakukan di BPP Srengat dapat diterapkan dimana saja termasuk daerah lahan kering seperti di wilayah Blitar selatan. 

“Penerapan suatu teknologi hendaknya menyesuaikan kondisi masing-masing, sehingga tidak harus sama persis, melainkan bisa melakukan berbagai modifikasi yang dianggap lebih mudah, efisien dan memiliki peluang pasar.  Namun juga tidak menutup kemungkinan bisa dilakukan modifikasi menjadi lebih modern dan menarik sehingga selain menghasilkan produksi juga bisa berkembang menjadi tempat wisata edukasi yang diminati generasi milenial,” imbuh bupati.

Lebih dalam Bupati Rini menyampaikan, dirinya berharap dan mendorong masyarakat khususnya generasi muda yang bergerak di bidang pertanian untuk berinovasi dan berkreasi mewujudkan pertanian yang mandiri dan berdaya saing. 

 “Kami berharap kepada masyarakat, khususnya generasi muda yang bergerak di bidang pertanian atau yang kita kenal sebagai petani milenial untuk terus berinovasi dan berkreasi mewujudkan pertanian yang mandiri dan berdaya saing.  Karena seperti kita ketahui bersama sektor pertanian adalah salah satu sektor yang bisa bertahan dan terus eksis, tidak terdampak oleh pandemi covid-19. Saya ingin petani milenial lebih mengambil pera dalam memajukan pertanian kabupaten blitar. Karena dengan penggunaan alsintan yang modern memerlukan ketrampilan dan keahlian dalam mengoperasikannya sehingga menjadikan pertanian lebih efektif dan efisien,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, Ir Wawan Widianto, dalam kesempatan ini menyampaikan, kaji terap pemanfaatan limbah tembakau untuk media tanam tanaman padi system hidroganik dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian. 

Baca Juga : BOA Digelar, Disnaker-PMPTSP Sukses Fasilitasi Pelaku UMKM di Kota Malang

 

“Teknologi ini (hidroganik) adalah system budidaya yang memadukan system hidroponik dan tanpa bahan kimia (organik). Teknologi ini disebut juga Aquaponik, karena menggabungkan hidroponik dengan kolam budidaya ikan dibawahnya. Air kolam yang mengandung kotoran ikan dialirkan ke pipa tempat tanaman diharapkan bisa menjadi sumber nutrisi tambahan bagi tanaman tersebut,” jlentrehnya. 

Dikatakannya, teknologi hidroganik cocok diaplikasikan untuk lahan pekarangan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Teknologi ini diharapkan pula dapat menghemat lahan dan tenaga kerja. Serta meningkatkan produktivitas karena mampu menghasilkan empat kali panen dalam satu tahun. 

“Perkiraan perhitungan sementara, untuk produksi padi sistem hidroganik bisa mencapai 20 ton per hektar dengan asumsi populasi tanaman 200 gelas per hektar. Inovasi teknologi ini diharapkan mampu menjadi salah satu solusi ketahanan pangan di masa Pandemi Covid-19. Untuk mengatasi keterbatasan modal, instalasi hidroganik bisa dimodifikasi dengan bahan yang lebih sederhana yang tersedia di sekitar kita.  Misal tiang dari bahan bambu, paralon diganti dengan botol plastik yang dirangkai, dst,” paparnya.

Sekedar diketahui, dalam kunjungan kerja ke BPP Kecamatan Srengat, Bupati Rini Syarifah juga menyerahkan secara simbolis bibit bawang merah dan kartu tani kepada  petani Kabupaten Blitar. Selain panen padi hidroganik, Bupati juga memimpin panen lele. Panen lele ini Bupati Rini bersama-sama dengan Kepala Dispertapa Ir Wawan dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Tuti Komaryati  memancing lele yang berlokasi di area panen padi hidroganik . 


Topik

Pemerintahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

A Yahya