KEDIRITIMES - Tak menunggu waktu lama paska dilantik pada 26 Februari 2021 kemarin, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana langsung bergegas cepat dalam memenuhi kewajibannya menjadi seorang kepala daerah.
Belum genap menginjak 100 hari masa kerja, Bupati Kediri yang akrab disapa Mas Dhito ini langsung mengambil kebijakan pertamanya terhadap program kerja yang menjadi skala prioritas utamanya.
Baca Juga : Kawasan Kedawung Banjir, Masyarakat Gunakan Sebagai Kolam Renang Gratis
Program kerja tersebut ialah perbaikan jalan di sepanjang kawasan daerah Kabupaten Kediri yang disinyalir alami kerusakan parah.
Ada sejumlah titik jalan yang menjadi sorotan perbaikan, diantaranya jeglongan sewu yang berada di Desa Watugede, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri.
"Selain penanganan Covid-19, menjadi skala prioritas kerja kami yakni adalah perbaikan jalan. Di mana saya sendiri selaku kepala daerah tak mau sebenarnya memperbaiki jalan begitu sudah ada korban. Jadi saya sudah meminta ke Dinas PUPR untuk segera melakukan perbaikan, jangan sampai ada korban terlebih dahulu baru diperbaiki," kata Mas Dhito.
Bupati muda yang masih berusia 30 tahun itu menjelaskan, prioritas titik perbaikan jalan yang akan dilakukannya tersebut tergantung melihat dari tingkat kerusakan. Tingkat kerusakan yang semakin parah bakal menjadi titik prioritas perbaikan.
Berdasarkan hasil sidak yang telah dilakukan, Mas Dhito membeberkan sejumlah titik yang akan menjadi skala prioritas perbaikan diantaranya, jeglongan sewu yang berada di Desa Watugede, Kecamatan Puncu, Jalan Raya Kecamatan Gurah dan Kecamatan Pagu, Kecamatan Wates, dan juga Kecamatan Ngancar.
Sementara itu, saat disinggung mengenai kapan perbaikan jalan tersebut bakal segera terselesaikan, Mas Dhito mengaku target pengerjaan tidak bisa semua titik disama ratakan. Tergantung dari tingkat kompleksitas tiap-tiap titiknya.
Baca Juga : Arus Mudik Kendaraan Hari Raya Nyepi 2021 Menurun Drastis
"Yang jelas, yang paling priotas sekarang ini yang saya minta untuk diselesaikan dalam waktu dekat itu adalah di jalan raya Gedangsewu Watugede, Kecamatan Puncu. Bila sekarang bulan Maret, sekitar Juli, Agustus harusnya rapi. Tidak ada cerita lagi istilah jeglongan sewu (banyak titik lubang jalan) di Kabupaten Kediri," ungkapnya.
Lebih lanjut, Mas Dhito menambahkan, banyak faktor yang memengaruhi jalan rusak, salah satunya dipengaruhi oleh tonase dari kendaraan. Di jalur ini Watugede sering dilewati kendaraan dengan isi pasir dari Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut). Untuk itu, ia juga segera melakukan pengecekan izin tambang pasir.
"Salah satu faktornya adalah tambang pasir, karena saat musim hujan tonase tambah berat. Ditambah lagi saat jalan meneteskan air, makanya jalan tidak karu-karuan. Jadi selain perbaikan jalannya, kami juga akan lakukan izin pengecekan tambang pasir," ucapnya.
