SURABAYATIMES - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, berpesan 4 hal kepada Bank Jatim. Itu dia tekankan saat acara Refreshment Perbankan 2021 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Rabu (10/3/2021).
Pertama, gubernur perempuan pertama di Jatim itu meminta kepada Kepala Cabang Bank Jatim, untuk aktif melakukan komunikasi dengan 17 Kepala Daerah yang baru saja dilantik. "Kedua, menemu kenali program program yang bisa disinergikan," ujar Khofifah.
Baca Juga : Jumlah UMKM Bertambah Selama Pandemi, Pemkab Malang Rancang Grand Desaign Pemasaran
Pesan ketiga, Khofifah berharap bahwa backbone atau tulang punggung PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Jatim, adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Oleh karenanya, dia minta Bank Jatim tetap memberi kredit kepada pelaku UKM.
"Maka komitmen Bank Jatim, tetap pada pemberian kredit kepada pelaku UKM," tuturnya.
Kawasan Industri Halal (KIH), merupakan pesat keempat dari gubernur perempuan pertama di Jatim ini. Terlebih KIH nantinya adalah memfasilitasi Industri Kecil Menengah (IKM), tanpa harus memiliki gedung pabrik yang besar.
"Oleh karena itu, karena ini adalah Industri Kecil Menengah, maka support dari Bank Jatim menjadi penting," tambahnya.
Refreshment Perbankan 2021 ini, menghadirkan sejumlah narasumber yang diharapkan bisa meningkatkan kinerja Bank Jatim. Antara lain Dr. Suprajarto selaku Dirut BRI periode 2017-2019, dimana BRI berhasil menjaring nasabah lini bawah.
"Dan Bank Jatim harus bisa melakukan format untuk penyampaian di lini paling bawah, maka digital IT menjadi bagian yang sangat penting," tuturnya.
Koneksitas diantara nasabah dan kemudian perpanjangan tangan dari Bank Jatim melalui Kepala Cabangnya, harus terkoneksi. Kemudian narasumber kedua adalah Prof. M. Nuh. Yang pernah menjadi Komisaris Utama Bank Mega.
Baca Juga : Dua Periode PPKM, Angka Kesembuhan Meningkat di Kota Batu
"Jadi refreshment menurut saya, tiga, empat bulan sekali itu penting. Untuk kembali membangun semangat, komitmen, dan bagaimana loyalitas, kesetiaan kepada lembaga perbankan," tandasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengungkapkan, kredit untuk UMKM terus berkembang. Diakuinya, tahun 2021 ini berbeda dengan tahun 2020 lalu. Dimana tahun ini mendapatkan penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Sebanyak Rp 2 triliun. Terhitung 10 Februari yang lalu, ini harus kami salurkan dengan rate 1 sampai 2 kali. Insya Allah ini bisa tercapai," katanya.
Sasaran penyaluran PEN tersebut, lanjut Busrul, adalah nasabah yang terdampak Pandemi Covid-19. Untuk sektor apa saja? Kata Busrul adalah untuk hampir semua sektor, mulai mikro, ritel, maupun komersial.