MALANGTIMES - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk segera membangun ulang Pasar Besar pada tahun 2022 mendatang tengah disoroti berbagai pihak. Salah satunya menyoal perjanjian kerja sama (PKS) dengan pihak ketiga, yakni PT Matahari Department Store, yang dinilai belum ada kejelasan.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Hadi Santoso menyatakan, perihal perjanjian kerja sama itu, pihaknya tengah berkoordinasi untuk segera bertemu dengan pihak PT Matahari Department Store. Jika tak ada kendala, pertemuan akan dilangsungkan pekan ini untuk membahas adendum apabila pembangunan Pasar Besar Kota Malang terealisasi.
Baca Juga : Hati-Hati, Ada Penipuan dengan Modus Donasi dari Pemkot Malang
"Iya (masih terikat PKS). Matahari itu punya jangka waktu di PKS. Tentu dengan kejadian ini, ya nanti kami adendum perjanjian itu. Doakanlah dalam minggu ini bisa ketemu dengan Matahari," ujarnya.
Perlu diketahui, PKS antara Pemkot Malang dan PT Matahari Department Store sebagai pengelola Pasar Besar dimulai sejak 2003 silam. Masa PKS itu hingga 2034 ke depan.
Jika Pemkot Malang berencana membangun ulang pasar yang mangkrak selama kurang lebih 4 tahun lantaran kejadian kebakaran besar tahun 2016 silam, proses kesepakatan dengan pihak ketiga memang perlu dituntaskan.
Pj sekda yang akrab disapa Soni ini menambahkan, adendum nantinya akan dibahas secara rinci dan detail terkait apa-apa saja yang menjadi tanggung jawab Matahari selaku pengelola, serta apa saja yang menjadi tanggung jawab Pemkot Malang.
Bahkan, kemungkinan dalam adendum itu juga akan diatur ulang apakah PKS dengan Matahari akan dilanjutkan atau memilih ada batas waktu. "Nanti kami akan saling terbuka. Kewajiban Anda (Matahari) apa, nanti kami wujudkan dalam adendum. Kami sama-sama punya niat baik untuk segera memperbaiki Pasar Besar," imbuh pria yang juga menjabat sebagai kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang itu.
Perihal anggaran pembangunan Pasar Besar yang ditaksir bakal menghabiskan dana senilai Rp 125 miliar, Soni menyebut hal itu baru prediksi. Dana untuk Pasar Besar itu berpatokan dengan anggaran pembangunan Islamic Center yang menghabiskan dana Rp 53 miliar.
Baca Juga : Investasi Unggulan di Kabupaten Malang Direalisasi Tahun Ini, Sektor Wisata Bakal Dipermak
Asumsinya, kata Soni, luasan Pasar Besar hampir sama dengan Islamic Center. Hanya, direncanakan pembangunan pasar itu bakal memiliki empat lantai sehingga diperkirakan anggarannya perlu Rp 125 miliar. Rencananya dan tersebut akan diambil dari APBD Kota Malang.
"Itu prediksi dan itu pun dengan material yang berbeda. Kalau di Islamic Center kan keramiknya pakai granit. Pasti ada defiasi harga. Makanya kami tunggu hasil DED. Angka Rp 125 miliar juga belum pasti. Prinsipnya Pak Wali, itu segera diperbaiki biar masyarakat yang jual tenang dan yang beli juga tenang," pungkasnya.
Sebagai informasi, rencana Pembangunan Pasar Besar Kota Malang ini bakal dibuat layaknya pasar rakyat yang lebih modern dengan berkonsep ala bangunan Eropa.